Gempita.co-Pengurus Pusat Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (PP PBFI) menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pelàksanaan cabang olahraga (cabor) binaraga Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 202O yang digelar di Hotel 88 Jakarta, Sabtu (18/9/2021).
Rakornis ini bertujuan untuk mensukseskan pelaksaan pertandingan cabang olahraga (cabor) binaraga PON XX Papua 2020 yang akan digelar di Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Apalagi, PON XX Papua menjadi ajang pertaruhan nama baik Pengurus Pusat Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (PP PBFI) dalam mengelola sebuah multi event nasional.
“Pelaksanaan Rakornis ini bertujuan untuk membahas masalah teknis pelaksanaan dalam upaya mensukseskan pelaksanaan event cabang olahraga binaraga PON XX Papua. Selain zero doping (tanpa doing) juga fair dalam penilaian. Karena, hasil PON XX Papua ini menjadi ajang pemilihan atlet terbaik untuk dipersiapkan ke SEA Games Hanoi 2021 yang pelaksanaannya diundur April 2022,” kata Ketua Umum PP PBFI, Irwan Alwi yang didampingi Wakil Ketua Umum I yang juga Inspektur Pertandingan Cabor Binaraga PON XX Papua, Heri Zulkarnain dan Wakil Ketua Umum III Suyudi.
Pelaksanaan PON XX Papua zero doping itu, kata Irwan Alwi, dalam upaya menjaga kesinambungan cabor binaraga bisa kembali dipertandingkan pada PON XXI Sumatera Utara-Aceh 2024.
“PP PBFI dan Pengprov PBFI se-Indonesia sepakat bahwa PON XX Papua jadi zero doping. Dan kita tahu bahwa kasus doping yang terjadi di PON XIX Jawa Barat 2016 itu merupakan tamparan keras bagi cabor binaraga yang tidak perlu terulang lagi. Makanya, kesuksesan PON XX Papua ini sangat penting dalam menjaga kesinambungan cabor binaraga untuk tetap dipertandingkan di PON selanjutnya,” ujarnya
“Makanya, saya meminta seluruh pengurus yang terlibat dalam kepanitian harus betul-betul mengawal pelaksanaan PON XX Papua sesuai dengan aturan yang sudah disepakati. Jadi, cabor binaraga bisa tetap dipertandingkan di PON XXI Sumatera Utara-Aceh 2024 dimana pelaksanaannya sudah ditetapkan di Kota Medan, Sumatera Utara,” tambahnya.
Cabor binaraga PON XX Papua akan mempertandingkan 7 kelas dan memperebutkan 7 medali emas. Tadinya, sebanyak 45 atlet binaraga dari 16 Pengprov PBFI yang terdaftar. Namun, jumlah itu berkutang menjadi 43 atlet karena 2 atlet menolak untuk mengikuti prosedur pemeriksaan doping yang ditetapkan PP PBFI.
“Sebenarnya ada 45 atlet yang terdaftar saat entry form byname di PON Papua, namun ada dua atlet yang terpaksa diskualifikasi karena menolak menjalani tes doping. Kini, hanya 43 atlet saja yang dinyatakan lolos termasuk atlet binaraga tuan rumah Papua,” jelasnya.
Irwan Ali juga memastikan venus dan peralatan cabor binaraga sudah tersedia di Aiditorium Universitas Cenderawasih.
“Kemarin, kami baru balik di Papua bersama 7 menteri yang melakukan pengawan PON. Mereka menyatakan bahwa venues dan peralatan cabor binaraga telah siap di pertandingan,” tandasnya