Jakarta, Gempita.co – Pemkot Jakarta Timur (Jaktim) menutup sembilan perusahaan dan 40 rumah makan di wilayah Jaktim, terbukti melanggar ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid 2 Jakarta.
“Jumlah itu terhitung sejak PSBB lanjutan berlaku pada Senin (14/9/2020) hingga Rabu (16/9/2020) di sepuluh wilayah Jakarta Timur,” kata Kasi Operasional Satpol PP Jakarta Timur Badrudin di Jakarta, Kamis (17/9/2020) pagi.
Perusahaan yang diberikan sanksi penutupan operasional bergerak di berbagai sektor usaha non-esensial berskala nasional maupun mancanegara.
Badrudin mengatakan mayoritas pelanggaran adalah mempekerjakan karyawan di atas batas ketentuan maksimum 25 persen dari total jumlah pegawai.
“Ada yang sampai 50 persen lebih karena alasannya dia belum tahu tentang aturan Pergub 88 Tahun 2020 tentang PSBB,” katanya.
Sedangkan sektor usaha rumah makan yang juga mengalami penutupan operasional karena diketahui masih menerima serta melayani konsumen di tempat.
“Sesuai aturan, pesanan hanya boleh di bawa (take away) saja, tidak ada aktivitas di dalam,” katanya seperti dikutip Antara.
Terhadap para pelanggar Satpol PP menempelkan segel keterangan “Tempat ini ditutup sementara” yang terpasang di bagian depan bangunan.