6 Penyakit yang Mengintai Jika Sahur Langsung Tidur

Gempita.co – Pakar Kesehatan dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat terkait dampak yang ditimbulkan akibat  kebiasaan tidur setelah sahur.

Dikutip dari situs UM Surabaya, berikut enam penyakit yang mengintai bila tidur setelah makan sahur.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

1. Refluks asam Gastro-Esophageal Reflux Disease atau GERD

Saat tertidur akan terjadi pelonggaran klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan. Panas di dada, tenggorokan panas, mual, bersendawa, dan mulut pahit termasuk gejala yang menunjukkan refluks.

Untuk mencegah kondisi tersebut, Dede menyarankan untuk menunggu setidaknya 3 jam sehingga makanan tersebut dapat diolah secara sempurna.

2. Penumpukan Lemak

Jika setelah makan sahur memutuskan untuk tidur, maka kalori akan tersimpan menjadi lemak. Terutama bila yang dikonsumsi pada saat sahur makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak.

3. Sakit Tenggorokan

Sensasi panas tidak hanya terjadi pada dada, akan tetapi juga terjadi pada tenggorokan dikarenakan hal itu merupakan lanjutan dari efek GERD.

4. Serangan Jantung

Orang yang mengomsumsi makanan berat dan langsung tidur bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Jika tekanan darah tidak kunjung menurun dan berlangsung dalam waktu lama, akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya.

5. Stroke

Tidur setelah sahur dapat menyebabkan sistem pencernaan sulit untuk mencerna makanan. Sehingga lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak. Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini dapat membuat otak bisa kekurangan oksigen dan dalam jangka panjang dapat mengakibat stroke.

6. Konstipasi atau Sembelit

Proses pengosongan lambung terjadi kurang lebih 2-3 jam setelah makan. Posisi tidur atau berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung, jika hal ini terjadi maka akan memicu terjadinya penyakit konstipasi atau sembelit, kesulitan buang air besar.

 

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali