Tapi tidak asing bagi pria yang beralamat sesuai KTP Tukangan Kulon, Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
Nama Corona sudah diberikan pada dirinya sejak lahir 43 tahun lalu. Kini dirinya lebih populer menjadi bahan bercandaan orang-orang di sekitar tempat tinggalnya di Puri Jagan Asri, Desa Sraten, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Saat ditemui awak media, Corona menceritakan namanya tersebut asli diberikan orangtuanya, Kusno dan Sarijem.Akan tetapi, bukan nama virus, Corona adalah merek mobil dinas ayahnya yang dahulu bekerja sebagai pegawai PLN di Kota Magelang.
“Menurut cerita Bapak, Corona itu mobil dinas Bapak pertama kali waktu dulu bekerja di PLN Kota Magelang. Ya enggak tahu kalau ada nama virus corona sekarang,” kata Corona, Sabtu (6/6/2020).
Sebab, sejak kecil ia justru tidak dipanggil dengan Corona tapi Gembur, karena dulu tubuhnya yang gemuk.
“Kalau keluarga, teman dekat, biasa saja ya karena dari kecil panggilan saya Gembur. Bahkan ada yang tidak tahu kalau nama asli saya Corona. Ada yang tidak percaya juga, sampai saya harus menunjukkan KTP saya,” kata Corona, tersenyum.
Setelah itu, banyak yang bertanya tentang namanya. Bahkan, foto KTP-nya sudah menyebar di beberapa media sosial.
Bapak dua putri itu melanjutkan, ayahnya memang menggemar mobil klasik, yang kemudian menurun ke dirinya.
Corona senang sekali mengutak-atik mobil klasik terutama jenis VW keluaran tahun 1970-an.
Ia mengaku, belajar otodidak tentang mobil tersebut sejak 15 tahun lalu.
Berkat keahliannya itu, ia memiliki membuka bengkel spesialis mobil VW di kawasan Ngasem, Desa Bojonegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
“Walapun nama saya Corona dan sedang pandemi Corona, tapi tidak terlalu berpengaruh juga dengan usaha bengkel saya. Karena memang pelanggan saya khusus hanya mobil VW, dari Yogyakarta, Bantul, Magelang,” ujar suami dari Safitri (43) itu.
Ia kemudian menunjukkan KTP asli dan menegaskan nama itu asli bukan mengarang sejak ada pandemi corona, pungkasnya.