Aplikasi Alkitab Bahasa Minang Dipersoalkan, Budiman Sudjatmiko Kritisi Gubernur Sumbar

Budiman Sudjatmiko buka suara soal pernyataan Tom Lembong
Budiman Sudjatmiko (Dok.Ant)

Jakarta, Gempita.co – Sikap Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno yang meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menghapus Alkitab berbahasa Minang dari Play Store Google terus menuai reaksi.

Salah satunya datang dari politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko yang mengkritisi sikap Gubernur Sumbar melalui akun Twitter pribadinya, @budimandjatmiko.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dia khawatir dan menduga jika sikap rasis itu kaitannya dengan pelaksanaan Pilkada. Pasalnya, di provinsi ini menjadi salah satu daerah yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020.

“Kok bahasa Minang tak boleh? Jadi sekali lagi: ini soal keagamaan, kesukuan atau kekuasaan (Pilkada)?,” kicau Budiman, Jumat (5/6/2020).

Budiman mengingatkan agar masing-masing pihak tidak memperlakukan orang lain dengan hal-hal yang dia sendiri tak ingin diperlakukan demikian.

Aktivis ’98 ini mengawali kicauannya dengan menyebut Suku Sunda Islamnya sangat kuat. Namun, ada Gereja Pasundan yang jemaatnya Suku Sunda ras Melayu.

“Suku Sunda termasuk kuat Islamnya. Tapi di sana ada Gereja Pasundan yang umatnya banyak orang Sunda ras Melayu. Mereka juga memproduksi lagu-lagu rohani Kristen dalam bahasa Sunda,”

Budiman kemudian membandingkan dengan suku Bali yang sangat kuat mengamalkan ajaran Hindu, juga ada lagu rohani berbahasa Pulau Dewata tersebut.

“Juga lagu-lagu rohani Kristen yang dinyanyikan dengan bahasa dan adat Bali yang selama ini terkenal Hindu-nya. Tak ada eksklusivitas suku dengan agama Abrahamik. Agama Yahudi pun sudah lebih longgar, meski mereka tak ada dakwah mengYahudikan non-Yahudi,” lanjut Budiman.

Menurut Budiman, tak ada keharusan orang-orang Amerika Latin memeluk agama Katolik.

“Seperti orang-orang Indian Maya di Mexico ini yang masuk Islam. Kan gak bisa melarang Alquran diterjemahkan ke bahasa Spanyol. Jangan lakukan pada orang lain hal-hal yang kau tak ingin diperlakukan,” tegasnya.

Mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini menyertakan sejumlah video dalam kicauannya. Dia mempertanyakan alasan Gubernur Sumbar sebenarnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali