Tahun 2022 Tingkat Kelahiran Menurun, Singapura Siapkan Anggaran Mendukung Warga Menikah Memiliki Anak

Gempita.co – Pemerintah Singapura khawatir masalah tingkat kelahiran yang menurun, tahun 2022 menjadi yang terendah sejak 1960.

Menurut laporan ISNA, jumlah angka kelahiran yang hidup di Singapura mencapai 35.605 pada tahun 2022, dengan penurunan 7,9% dari tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sementara itu, angka kematian meningkat sebesar 10,7% selama periode yang sama.

Penurunan angka kelahiran di satu sisi dan peningkatan jumlah kematian di sisi lain menyebabkan usia rata-rata masyarakat bertambah dan jumlah penduduk Singapura berkurang.

Menurut laporan ini, usia reproduksi wanita juga meningkat. Rata-rata usia kehamilan pertama mencapai 31,9 tahun pada tahun 2022. Pada 2018, usia ini adalah 30,6 tahun.

Sejak lama, isu penurunan angka kelahiran menjadi perhatian otoritas Singapura, dan pemerintah telah mencoba beberapa solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada bulan Februari, pemerintah mengumumkan rencana untuk mendukung orang yang akan menikah dan memiliki anak. Langkah-langkah ini termasuk hadiah uang tunai, hibah, dan peningkatan cuti paternitas berbayar menjadi empat minggu.

Dengan luas 722 kilometer persegi, Singapura merupakan negara terkecil di Asia Tenggara. Menurut sensus terakhir tahun 2022, jumlah penduduk negara ini adalah 5 juta 637 ribu orang.

Sumber: parstoday

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali