Gempita.co – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ingin menjadikan Kota Shenzen sebagai referensi proyek IKN untuk membangun kota masa depan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Otorita (IKN) Bambang Susantono saat bertemu dengan Walikota Shenzhen Qin Weizhong pada hari Sabtu (29/7/2023).
Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki kerja sama konkret yang disepakati antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China.
Sebagai langkah konkret, nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara IKN dan Shenzhen ditandatangani oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Pandjaitan bersama Kepala Otorita IKN Bambang Susantono yang mewakili Pemerintah Indonesia, dan National Development and Reform Commission (NDRC) Zheng Shanjie bersama Walikota Shenzhen Qin Weizhong mewakili Pemerintah China.
Dalam kunjungan ini, Bambang juga bertemu dengan UPDIS (Urban Planning and Design Institute of Shenzhen) sebagai institusi yang ikut dalam proses pengembangan Kota Shenzhen.
Ia juga berkesempatan meninjau command center di Shenzhen, serta menyaksikan implementasi beberapa teknologi terakhir terkait smart city yang telah dikembangkan di Kota Shenzhen.
“Untuk mewujudkan visi sebagai kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan, IKN terus belajar dan menyerap pengetahuan dari berbagai kota-kota maju di dunia,” ungkap Bambang.
Sementara itu, Walikota Shenzhen membagikan pengalamannya membangun Kota Shenzhen.
Kota ini bertransformasi dari kota kecil menjadi metropolis dalam 40 tahun terakhir.
Saat ini Shenzhen telah menjadi salah satu dari 10 pusat keuangan global, salah satu kota cerdas terbaik di China, dan menjadi rujukan pengembangan kota-kota lain di dunia.
Berdasarkan pengalaman ini, Walikota Shenzhen menawarkan dukungannya untuk turut serta dalam pembangunan dan pengembangan IKN.
Kepala Otorita IKN menyambut baik tawaran ini, serta menyatakan pihaknya terbuka untuk bekerja sama saling tukar pengetahuan, sekaligus mendorong investasi antara Shenzhen dengan IKN.
Ia juga memuji transformasi Shenzhen pada empat dekade belakangan, yang hingga kini masih menjadi salah satu rujukan di bidang perencanaan kota.
“Dengan Nusantara sebagai sebuah kota baru sedang dibangun pada fase awal, menjadi tepat untuk belajar dari pengalaman dalam perencanaan dan pembangunan Shenzhen sebagai kota baru dalam 40 tahun terakhir,” lanjutnya.
Sumber: ATN