Jenewa, Gempita.co – Kisruh di Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) menjadikan langkah mundur dalam memperbaiki citra FIFA dimata internasional.
Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal FIFA Alasdair Bell, proses hukum terhadap Presiden FIFA Gianni Infantino yang dilancarkan jaksa di Swiss. Sehubungan dengan dugaan pertemuan rahasia dengan jaksa agung Swiss Michael Lauber.
Namun keduanya telah membatah dengan tudingan tersebut dan Infantino menyatakan tak akan mundur dari jabatannya sebagai Presiden FIFA.
“Anda tidak akan berpikir Anda akan dituduh melakukan kejahatan karena telah bertemu dengan jaksa agung. Ini adalah situasi ‘Alice in Wonderland’ seperti sekarang ini,” ungkap Bell pada BBC Sports.
Dikatakan, Infantino maupun pengurus FIFA tidak mengetahui sumber pengaduan yang menyebabkan dakwaan dilancarkan.
Bell berasumsi, mungkin saja si pengadu memiliki ‘kekuatan’ menghadapi bos FIFA Infantino yang terpilih sejak 2016. Saat itu Infantino bersumpah untuk membersihkan organisasi yang tercoreng yang dilakukan pendahulunya Sepp Blatter, saat ini menjalani larangan delapan tahun dari sepakbola.
“Ya, mungkin ada beberapa orang yang tertarik menjatuhkan presiden FIFA,” kata Bell. “Kami tidak tahu siapa yang mengajukan keluhan. Mungkin orang-orang itu ingin melihat Gianni Infantino jatuh.”
Bell mengatakan dia yakin 100% tidak ada tuntutan pidana yang akan muncul dalam masalah ini, namun dia akui reputasi FIFA memburuk.
“Tentu saja, ini buruk bagi reputasi kita sebagai institusi dan reputasi pribadi presiden,” kata Bell.
Bell berpendapat menghilangkan citra FIFA dari stigma korupsi tidak dapat dilakukan dalam ‘semalam’. Untuk membalikkan kapal dan membangun kepercayaan dan kredibilitas membutuhkan waktu.