Jakarta, Gempita.co – Satu anggota keluarga di Aktau, Kazakhtan menjalani pemeriksaan kesehatan mental menyusul ditemukannya ratusan botol berisi air urine yang disimpan di apartemen mereka.
Dikutip dari DailyMail, terungkap jika penghuni rumah yang terdiri atas sepasang suami istri dan putra mereka yang bernama Zhenya mengumpulkan urine dalam botol, setelah selama satu tahun tak pernah buang air kecil di kamar mandinya.
Keluarga Zhenya mengaku mereka melakukan hal tersebut karena pihak berwenang membatasi penggunaan air. Hal ini disebabkan keluarga ini tak mampu membayar tagihan.
Meski mendapat penolakan saat ingin masuk, polisi akhirnya mendobrak pintu rumah keluarga Zhenya dengan menggunakan linggis. Polisi melakukannya karena mendapat laporan dari tetangga yang sudah tak tahan lagi dengan bau busuk dari rumah mereka.
Saat masuk petugas kepolisian dibuat kaget ketika menemukan ratusan botol plastik berisi air seni yang disimpan di lantai. Selain itu ada tumpukan pakaian lapuk dengan bau busuk di tengah ruangan serta jejeran botol lainnya di dapur yang juga kotor.
Zhenya menjadikan rumah tinggalnya seperti tempat pembuangan sampah yang dipenuhi kecoak. Salah seorang tetangga bernama Svetlana Nenastyeva menduga Zhenya terpaksa hidup di tengah kondisi yang tak layak karena pengaruh buruk orangtuanya.
Saat diinterogasi polisi, orangtua Zhenya menjelaskan, mereka mulai buang air kecil ke dalam botol setahun yang lalu setelah utilitas kamar mandi diputus karena tak mampu membayar tagihan.
Selama ini keluarganya telah “mengumpulkan” 1.300 liter urine per hari. Kini Zhenya dan orangtuanya dibawa ke fasilitas mental setempat. Para tetangga pun sepakat untuk membersihkan apartemen Zhenya demi kebaikan bersama.