Washington, Gempita.co – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kamis (13/08) mengumumkan bahwa Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) sepakat untuk menormalkan hubungan kedua negara.
Dalam pernyataan bersama Presiden Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Al Nahyan, disebutkan bahwa kesepakatan ini “diharapkan akan memajukan upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah”.
Dengan kesepakatan ini, Israel membekukan rencana mencaplok sebagian besar wilayah Pendudukan Tepi Barat.
PM Netanyahu, dalam pernyataan melalui Twitter, menggambarkan kesepakatan ini sebagai “hari yang bersejarah”.
Duta besar UEA di Washington, Yousef Al Otaiba, mengatakan kesepakatan UEA-Israel “adalah kemenangan bagi diplomasi dan bagi kawasan”.
Ia menambahkan, “Ini kemajuan penting dalam hubungan Israel dengan negara-negara Arab, yang akan mengurangi ketegangan dan menciptakan energi baru bagi perubahan positif.”
Kesepakatan tersebut adalah perjanjian ketiga antara Israel dan Arab sejak Israel menyatakan diri sebagai negara independen pada 1948.
Dua kesepakatan terdahulu dicapai dengan Mesir dan Yordania, masing-masing pada 1979 dan 1994.
Dalam beberapa pekan ke depan, delegasi Israel dan UEA akan bertemu untuk menandatangani perjanjian bilateral di bidang investasi, pariwisata, penerbangan langsung, telekomunikasi, teknologi, energi, layanan kesehatan, kebudayaan, lingkungan, dan pendirian kantor kedutaan.
Pernyataan bersama AS, Israel dan UEA juga menyebutkan Israel dan UEA akan bergabung dengan AS untuk meluncurkan “Agenda Strategis Timur Tengah”.