Jakarta, Gempita.co – Gara-gara penjualannya parah banget, tak sampai 2.500 unit di tahun fiskal tahun 2019. Harley Davidson sudah berencana keluar dari pasar India.
Sepeda motor ikonik asal Milwaukee, Amerika Serikat, ini tidak melihat adanya pertumbuhan permintaan di masa depan di India.
Harley Davidson juga telah diam-diam menghentikan varian streetfighter Bronx yang seharusnya dirilis 2021, seperti dilaporkan Times of India.
Dipastikan untuk varian streetfighter Bronx tidak akan dijual pada tahun depan. Dihapusnya varian ini bisa dikaitkan dengan rencana Harley Davidson hengkang dari India.
Keputusan itu diambil oleh Harley Davidson untuk mengubah strategi penjualan dengan fokus di 50 negara, terutama di Amerika Utara, Eropa dan sebagian Asia Pasifik yang penjualannya memenuhi volume dan ada potensi pertumbuhan ke depannya.
Perusahaan juga mengatakan bahwa mereka sedang mengevaluasi rencana keluar dari pasar internasional, di mana volume dan profitabilitas tidak mendukung kelanjutan investasi.
Meskipun nantinya keluar dari pasar India, Harley Davidson tetap memberi dukungan purna jual bagi pemilik sepeda motor. Bisa saja menjual dengan status impor.
Harley Davidson juga menjadi pusat perdebatan tarif perdagangan antara India dan Amerika Serikat.
Bea masuk untuk semua sepeda motor berstatus completely built-up (CBU) saat ini sebesar 50 persen – yang mencapai 100 persen lebih awal diturunkan pada 2019 setelah percakapan telepon antara Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden AS Donald Trump.
Namun, Trump mengkritik tarif impor masih terlalu tinggi dan tidak bisa diterima. India pun berjanji untuk menurunkan tarif menjadi satu digit setelah kunjungan Trump ke India awal tahun 2020.
Pada Juli 2020, Harley Davidson dilaporkan telah melakukan restrukturisasi besar-besaran yang mengarah penghapusan 700 posisi dalam perusahaannya dan mengganti kepala keuangan.
Jika benar-benar menghentikan operasional di India, Harley Davidson mengikuti langkah General Motors yang mengakhiri operasinya di India pada 2017.