Jakarta, Gempita.co – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P.Roeslani mengakui saat ini, para pelaku usaha mengkhawatirkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kian bertambah besar dalam beberapa waktu ke depan.
Kondisi tersebut terjadi akibat pandemi covid-19 yang belum jelas kapan berakhir.
Pertumbuhan ekonomi bisa masuk ke dalam kategori berat dan sangat berat. Skenario sangat beratnya adalah penambahan kemiskinan sebanyak 5,71 juta orang dan pengangguran bertambah 5,23 juta orang.
Sementara skema beratnya kemiskinan bertambah 3,02 juta orang dan pengangguran bertambah 4,03 juta orang.
Angka tersebut sangat mengkhawatirkan, pasalnya lapangan pekerjaan kian sempit setelah memasuki masa pandemi Covid-19.
Banyaknya sektor yang ambruk juga menjadi masalah karena pengurangan pegawai masih terus terjadi. Di sisi lain, lulusan baru juga membutuhkan tempat untuk bekerja.
“Setiap tahun kurang lebih 2 sampai 2,5 juta orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan baru. Angkatan kerja baru 2,24 juta orang, setengah menganggur 8,14 juta orang, pekerja paruh waktu 28,41 juta orang. Jadi 46,84 juta ini angkatan kerja yang bekerja tidak penuh. Atau 34,3% dari total angkatan kerja. Ini angka cukup tinggi,” sebut Rosan.
“Pengangguran kita kurang lebih 7 juta, ini akan bertambah kurang lebih 5 juta, walaupun kemungkinan bisa bertambah antara 4 jua sampai 5 juta orang,” kata Rosan kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/9).