Gempita.co – Pemerintah Amerika Serikat menyatakan kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Pentagon pada 16 Oktober 2020 untuk mempererat kerja sama antar-kedua negara.
Juru Bicara Kedutaan Besar AS di Jakarta Michael Quinlan mengatakan Menteri Prabowo dan koleganya Menteri Mark T Esper akan membahas sejumlah tema.
“Topik yang akan didiskusikan yakni isu kawasan, kerja sama keamanan dan militer serta penanganan Covid-19,” jelas Quinlan dalam pernyataan resminya, Kamis kemarin.
Menjawab kritikan dari Amnesty Internasioanal, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menghormati pihak yang menolak dan mengkritik rencananya berkunjung ke Amerika Serikat.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi kecaman sejumlah aktivis Hak Asasi Manusia soal pemberian visa bagi Prabowo Subianto setelah 20 tahun masuk dalam daftar ‘blacklist’ orang-orang yang dilarang berkunjung ke AS lantaran terlibat dengan kasus pelanggaran HAM.
Dahnil mengatakan Prabowo Subianto telah mengalami penolakan dan tuduhan selama bertugas sebagai abdi negara hingga politisi.
“Kita menghormati hal tersebut. Penolakan atau kritikan dan sebagainya,” jelas Dahnil melalui pernyataan resminya pada Kamis.
Menurut Dahnil, kunjungan Menteri Prabowo ke AS hanya memenuhi undangan dan memperkuat kerja sama pertahanan.
Saat ini kata dia, Menteri Prabowo telah berada di Amerika bertemu banyak pihak untuk membicarakan kelanjutan kerja sama pertahanan kedua negara.
“Beliau bertemu dengan banyak pihak, terutama terkait dengan pertahanan di Amerika Serikat,” kata dia.