Jakarta, Gempita.co-Tingkat kesembuhan covid-19 di Jakarta sudah mencapai 89,4%. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak mengatakan pencapaian ini harus diartikan dengan hati-hati. Menurutnya Pemprov DKI Jakarta tidak boleh lengah terlebih masih memantau dampak libur panjang akhir Oktober ini.
“Tingkat kesembuhan itu harus ditafsirkan dengan hati-hati. Kita tetap tidak boleh lengah, dan masih menunggu dampak libur panjang ini selama 2 pekan ke depan,” kata Gilbert kepada Media Indonesia, Minggu (1/11).
Menurutnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan dan berpengaruh pada tingkat kesembuhan covid-19. Pertama, terkait dengan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan yang baik dan pengalaman yang bertambah. Hal ini berpengaruh dalam upaya tim kesehatan membantu pasien covid-19 mencapai kesembuhan.
Selain itu, faktor dari keganasan virus yang berkurang karena adanya mutasi virus. Lalu masyarakat rentan dengan penyakit penyerta/ komorbid sudah banyak yang meninggal. Hingga daya tahan masyarakat yang terus meningkat.
“Iya betul peningkatan kemampuan tenaga medis dan kedisiplinan pasien sangat berpengaruh terhadap tingkat kesembuhan. Tapi selalu ada yang tidak patuh, jadi pengawasan ketat juga penting. Di situ penyebab PSBB Transisi kemarin gagal,” katanya.
Adapun jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai saat ini sebanyak 105.597 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 94.434 dengan tingkat kesembuhan 89,4%.
“Total 2.255 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,1%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangan resminya, Sabtu (31/10).