India Tutup Penerbangan dari Inggris

New Delhi, Gempita.co – Mengantsipasi penularan varian baru Covid-19 yang masih dilabeli sebagai VUI-202012/01 (‘Variant Under Investigation’ in December 2020). Pemerintah India telah menutup seluruh penerbangan dari Inggris ke India.

Tidak hanya India, mayoritas negara Eropa sudah lebih awal menutup diri. Termasuk negara-negara Timur Tengah. Amerika Serikat tidak ketinggalan. India menutup penerbangan hingga akhir tahun ini sambil mencermati perkembangan virus baru tersebut.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

India bahkan sudah meerapkan SOP menghadapi mutasi virus corona. Varian ini ditentukan oleh 17 perubahan atau mutasi atau B.1.1.7. Secara teori, varian virus yang ditemukan di Inggris itu menjadi lebih menular dan menyebar lebih mudah di antara manusia.

India juga menelisik warganya yang memiliki riwayat terbang dari Inggris sejak 25 November lalu. “Jika orang yang datang ke India dari Inggris antara tanggal 21 hingga 23 Desember ditemukan positif dengan jenis baru virus corona maka mereka harus menjalani tes terpisah,” sebagaimana dikutip dari laman DNA, Selasa (22/12).

Pelancong internasional diharuskan untuk menyatakan riwayat perjalanan selama 14 hari terakhir dan mengisi Formulir Pernyataan Sendiri untuk diperiksa di bandara untuk Covid-19 menggunakan tes RT-PCR.

Jika varian baru ditemukan, maka orang tersebut harus menghabiskan 14 hari di Pusat Isolasi Pemerintah. Setelah itu, pengujian akan dilakukan kembali.

Warga asing akan dipulangkan setelah sampel diuji negatif dua kali dalam interval 24 jam. Biro Imigrasi akan memberikan informasi tentang orang-orang yang datang dari Inggris ke India kepada pemerintah negara bagian masing-masing.

Berdasar laman Worldometer, pukul 18.30 WIB, India berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat dalam jumlah kasus terbanyak di dunia dan jumlah kematian akibat pandemi Covid-19.

Tercatat ada 10.075.422 kasus dengan jumlah kematian mencapai 146.145 jiwa. Pasien yang sembuh tercatat 9.636.487 dengan jumlah kasus aktif sebanyak 292.790 pasien.

Sedangkan di Indonesia, Selasa ini, terdapat tambahan kasus baru sebanyak 6.347 sehingga menjadi 678.125. Kemudian pasien sembuh bertambah 5.838 menjadi 552.722. Pasien tutup usia sebanyak 172 sehingga menjadi 20.257 jiwa.

Sumber: Worldometer/publicanews

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali