Jakarta, Gempita.co-Pakar media sosial, mendukung Alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas “GeNose” hasil buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk segera diedarkan.
“Mantap ini(alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas GeNose siap edar),” ujar Ismail dalam akun twitternya @ismailfahmi, Sabtu (26/12/2020)
Ia menilai, dengan melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12 ribu orang sehari, maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.
“Kelak akan mampu mentes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021) maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari,” tuturnya.
Kelak akan mampu mentes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021) maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.
Mantaap ini https://t.co/9Vs39bzt61
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) December 26, 2020
Pengembangan alat pendeteksi GoNose ini didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan. Maka dari itu, Ismail meyakinkan jika alat GoNose ini akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
“Didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRI. Jadi pasti akan mendapat dukungan full dari pemerintah,” katanya.
“Rapid test udah terbukti ndak terlalu akurat. Kalau Genose ini lebih akurat, lebih cepat, lebih murah.. semoga target 3T bisa tercapai. Test masif,” imbuhnya.
sebagai informasi, Alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas “GeNose” hasil buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dan siap dipasarkan.
“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat, Izin edar “GeNose” dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 telah terbit pada Kamis,” kata Ketua tim pengembang GeNose Prof Kuwat Triyana melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Sabtu, (26/12/2020).
Menurut Kuwat, setelah izin edar diperoleh, tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.
Ia berharap dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas mampu memberikan dampak maksimal.
Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, Kuwat berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas.
“Sehingga, satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” jelasnya.