Sekali Periksa Rp25 Ribu, Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM

Jakarta, Gempita.co  – Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil membuat alat deteksi virus corona (Covid-19) dan telah direkomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi mendapat izin edar.

“Izin edar sudah ya,” kata Direktur Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam rilisnya, Sabtu (26/12).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kemenkes tengah mengkaji daya kemampuan GeNose untuk diagnosis kasus Covid-19. “Sebagai screeningataukah diagnosis Covid-19 tetap harus dibahas,” ia menambahkan.

Ketua tim pengembang GeNose Kuwat Triyana dalam rilisnya mengatakan UGM telah memproduksi 100 unit. Jumlah tersebut bisa untuk mengetes 12 ribu orang dalam sehari.

Ia menjelaskan perbedaan cara deteksi Covid-19 dengan GeNose dan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab. GeNose cukup mendeteksi embusan napas terperiksa dan hasilnya akan keluar dalam waktu sekitar dua menit.

Alat tersebut akan mengidentifikasi Volatile Organic Compound (VOC). VOC yang terbentuk lantaran adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas.

Kuwat menjelaskan, GeNose diciptakan oleh para ahli di UGM. Keunggulannya selain mudah digunakan, juga sangat ekonomis karena akan dipatok kisaran Rp 15-25 ribu untuk sekali periksa.

Sumber: berbagai sumber

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali