AMBON, Gempita.co– Komoditas kelautan dan perikanan kini bisa langsung diekspor dari Ambon ke Jepang.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina memaparkan, ekspor tersebut bisa memangkas waktu hingga 50%.
Dari yang semula membutuhkan waktu 24 – 26 jam melalui rute Ambon–Jakarta–Narita (Jepang) menjadi 13 jam dengan rute Ambon – Manado – Narita.
“Kita patut berbangga, kini ekspor dari Ambon tidak perlu lagi ke Jakarta, jadi bisa lebih cepat,” kata Rina, Rabu (6/1/2021).
Tak hanya dari segi waktu, ekspor langsung ini juga memangkas biaya pengiriman. Jika semula biaya kirim rata-rata Rp42.000/kg menjadi Rp24.000/kg. Rina mengungkapkan, ekspor komoditas perikanan dilakukan dengan menggunakan pesawat kargo yang rata-rata mengangkut muatan 12 ton/flight.
“Tentu ekspor ini bisa menurunkan beban operasional selain memangkas waktu,” sambungnya.
Ke depan, Rina memastikan jajarannya akan terus membuka kemungkinan ekspor langsung dari daerah lain ke negara tujuan. Terlebih cara ini bisa memudahkan para pelaku usaha sekaligus meringankan beban operasional.
“Dengan begitu, harapan kita ekonomi di daerah bisa tumbuh melalui ekspor yang terus bergeliat,” tuturnya.
Sementara Kepala Balai KIPM Ambon, Ashari Syarif memastikan, ekspor perdana dari Ambon ke Jepang dimulai sejak hari ini. Adapun PT. Peduli Laut Maluku menjadi perusahaan pertama yang melakukan direct export yang dilepas oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail, tersebut. Ekspor perdana ditandai dengan penyerahan Health Certificate dari BKIPM Ambon serta Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Ambon.
Total komoditas perikanan yang diekspor hari ini sebanyak 19.268 kg ikan tuna dengan nilai Rp1.699.900.032,-
“Pihak Garuda menyediakan pesawat kargo carteran dari Ambon – Narita Jepang via Manado,” jelas Ashari.
Dikatakannya, ekspor langsung Ambon-Narita tak lepas dari bincang-bincang rencana kegiatan ekspor yang diawali ngopi bareng di kafe dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Maluku, Staf Khusus Gubernur dan Perwakilan Garuda Airlines. Dari obrolan santai tersebut dihasilkan kesepakatan dan komitmen yang ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi antar instansi terkait pada 05 Januari 2021 di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku.
“Jadi dari obrolan santai, akhirnya terjalin kesepakatan. Route ekspor akan dilakukan melalui Bandar udara Pattimura Ambon menuju Narita Jepang Via Bandar udara Sam Ratulangi,” urainya.