Jakarta, Gempita.co-Berbeda dengan hari pertama, menu latihan hari kedua yang dijalani para pebulutangkis Indonesia selama di Bangkok, lebih bervariasi. Latihan-latihan ini tak hanya untuk mengembalikan kebugaran, tetapi juga menjaga tenaga dan pemain tidak kehilangan sentuhan.
Pasukan Merah-Putih berada di Ibukota Negeri Gajah Putih itu untuk mengikuti tiga turnamen secara simultan di Impact Arena. Diawali dua ajang berkategori BWF Super 1000. Yaitu Yonex Thailand Terbuka pada 12-17 Januari dan Toyota Thailand Terbuka (19-24 Januari). Selain itu, bagi delapan pemain atau pasangan terbaik akan melanjutkan bertarung di Final BWF World Tour 2020 (27-31 Januari).
Para pemain yang dikelompokkan ke masing-masing nomor, melakoni latihan pada sesi Kamis (7/1) pagi di tempat latihan kompleks Impact Arena, Bangkok. Latihan selama 75 menit ini dimulai sejak pukul 10.00 waktu setempat.
Empat pemain ganda putri, misalnya, sebelum latihan teknik, menjalani latihan ketangkasan dan kegesitan demi mengembalikan kebugaran. Bersama pelatih fisik Yansen Alpine, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Ribka Sugiarto, dan Siti Fadia Silva Ramadhanti berlatih menangkap bola-bola tenis yang dilemparkan Yansen secara acak dan tak beraturan.
Latihan ini ditujukan untuk menyegarkan kembali otot-otot agar siap untuk menerima latihan dan bertanding mulai pekan depan. Apalagi, sejak kedatangan pada Senin (4/1) sore, semua pemain belum banyak beraktivitas tinggi di tengah protokol kesehatan panitia yang membatasi gerak pemain.
Sementara pemain ganda putra menjalani latihan teknik pola saja. Mereka berlatih menggunakan raket berat dan dilanjutkan dengan permainan dua lawan dua. Latihan yang melibatkan lebih banyak pemain dalam satu lapangan seperti dua lawan tiga atau tiga lawan tiga, belum dilakukan.
“Ada aturan, satu court hanya maksimal diisi empat orang,” sebut Aryono, manajer tim kepada tim Humas PP PBSI.
Dijelaskan oleh Aryono, tujuan latihan hari kedua ini adalah untuk membiasakan pola bermain supaya tenaga dan akurasi bisa terjaga. Selain itu juga agar pemain tidak kehilangan sentuhan dan tenaga.
Pada sesi sore, pemain kembali berlatih. Hanya mereka berlatih kebugaran selama 75 menit di gym mulai pukul 17.00.
Usai latihan, para pemain kembali menjalani swab test PCR. Ini merupakan tes kedua yang dijalani pemain sejak mereka menginjakkan kaki di Bangkok. Tes pertama dilakukan saat mereka datang, Senin, 4 Januari silam. Ketika itu, hasilnya negatif semua.
“Panitia benar-benar menerapkan aturan protokol kesehatan ketat. Usai latihan hari ini, pemain langsung menjalani swab test PCR,” kata Aryono, yang juga asisten pelatih ganda putra.
“Rasanya memang kurang nyaman sih swab test berkali-kali. Tetapi ini harus dilakukan untuk kesehatan bersama. Semoga kita selalu dalam keadaan sehat,” komentar pemain ganda campuran, Melati Daeva Oktavianti.
Panitia kejuaraan rupanya benar-benar menerapkan protokol kesehatan ketat. Memang terkadang terasa berlebihan dan membuat kurang nyaman, tetapi mau tidak mau, pemain harus beradaptasi.
Hal ini pun diamini Anthony Sinisuka Ginting. Menurut pemain tunggal putra, tuan rumah Thailand benar-benar memiliki komitmen untuk menyelenggarakan turnamen ini dengan baik agar pemain tidak terpapar Covid-19. “Mereka benar-benar strict dalam peraturan dan protokol kesehatan,” ucap Ginting.
Ginting pun menambahkan, dirinya dan seluruh pemain rindu dengan atmosfer pertandingan setelah vakum sejak Maret tahun silam. “Yang pasti rasanya excited karena sudah tidak bertanding selama sembilan atau sepuluh bulan. Pasti cukup kangen untuk menampilkan permainan terbaik,” papar pemain berusia 24 tahun tersebut. (bam)