Jakarta, Gempita.co – Badan Nasional Penanganan Bencana mengatakan jumlah korban tewas naik menjadi 34 akibat gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat.
Sebanyak delapan orang di antaranya tewas di Kabupaten Majene, sedang 26 lainnya di Kabupaten Mamuju.
Selain itu, sekitar 637 orang terluka dan lebih dari 15.000 orang mengungsi.
Mereka mengungsi di 15 titik pengungsian, di antaranya di Desa Kota Tinggi, Lombong, Kayu Angin, Petabean, Deking, Mekata, Kabiraan, Lakkading, Lembang, dan Limbua, Kabupaten Majene.
Sementara lima titik pengungsian lainnya berada di Kabupaten Mamuju.
Gempa juga merusak sekitar 300 rumah warga, kantor gubernur Sulawesi Barat, hote, rumah sakit, minimarket dan puskesmas.
Selain pula memadamkan jaringan listrik dan memutuskan koneksi telepon seluler dan jalan Majene-Mamuju.
Gempa bumi berkekuatan M 6,2 mengguncang Majene dan sekitarnya pada hari ini pukul 02.28 WITA.
Catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, sederet gempa besar yang merusak pernah mengguncang Majene dan sekitarnya.
Pada 11 April 1967, gempa berkekuatan M 6,3 dengan episentrum di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, merenggut 13 nyawa.
Pada 23 Februari 1969, gempa dengan kekuatan M 6,9 mengguncang Majene yang menewaskan 64 orang, menyebabkan 97 lainnya terluka dan merusak 1.287 rumah di empat desa.
Gempa besar juga terjadi pada 8 Januari 1984 yang berkekuatan M 6,7 dengan pusat di Mamuju dan mengguncang hingga intensitas VII MMI, meski tidak ada catatan korban.
Sumber: anadolu agency