Permintaan Kredit Bank Lemah Dikarenakan Ini !

Jakarta, Gempita.co – Tahun 2021 perbaikan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat sangat penting agar kredit perbankan secara nasional tumbuh positif.

Demikian kajian Direktur utama Bank BRI Sunarso yang menambahlkan, perbaikan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat sebagai pendorong utama agar terjadi permintaan kredit.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Kunci sekarang adalah menumbuhkan permintaan atau demand kredit melalui berbagai stimulus,” kata Sunarso, dalam webinar media BeritaSatu, pada Senin.

Selama 2020 hingga saat ini, kata dia, likuiditas perbankan Indonesia cukup baik, namun sayangnya tidak tersalurkan dengan baik melalui kredit.

Lemahnya permintaan kredit tersebut terjadi karena konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat masih lemah.

“Tahun ini kita perlu upayakan agar lingkaran setan ini dipotong,” tambah Sunarso.

Secara nasional, kredit perbankan Indonesia pada 2020 minus -2,42 persen. Bank-bank milik pemerintah yang tergabung dalam Himbara hanya tumbuh di bawah 1 persen, tepatnya 0,63 persen.

Pertumbuhan positif hanya terjadi pada kelompok bank pembangunan daerah dan bank-bank syariah Indonesia.

Pada tahun 2021, Sunarso menilai penyaluran kredit di Bank BRI bisa mencapai Rp1.000 triliun. Saat ini kredit di BRI setiap tahun di kisaran Rp880 triliun. Ditambah dengan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini sebesar Rp150 triliun, target kredit sebesar Rp1.000 mungkin dicapai.

“Target tersebut masih dalam rentang yang dapat dicapai,” kata Sunarso.

Sumber: anadolu agency

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali