Gunungsitoli, Gempita.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Gunungsitoli melaksanakan pencanangan vaksinasi covid-19 tahap pertama, kegiatan ini dilaksanakan di Aula Samaeri Kantor Walikota, Jalan Pancasila, Desa Mudik, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Selasa (9/2/2021) pagi.
Pelaksanaan vaksinasi tersebut ditandai dengan melakukan vaksin sejumlah pejabat publik di Kota Gunungsitoli. Adapun beberapa pejabat publik yang pertama vaksin, yakni Wakil Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli, Agustinus Zega, Komandan CPM POM 1/5- Nias Kapten Cpm Wigus, Kabag Ops Polres Nias, AKP Selamat Kurniawan Harefa, mewakili dari Kejaksaan Negeri Gunungsitoli, Yudi Permana.
Kemudian, mewakili tokoh agama Katolik, yakni Pastor Wilfridus Vinsentius Sarah, mewakili tokoh agama Islam dari Majelis Ulama Indonesia (Mui), Zulkarman Tanjung, mewakili tokoh pemuda, Ketua KNPI Kota Gunungsitoli, Kariaman Zebua, mewakili tokoh agama Kristen Protestan Sekretaris Umum BNKP, Kadis Kesehatan Kota Gunungsitoli, Wilser Napitupulu, mewakili tenaga kesehatan dr. Beatrick dan mewakili Ikatan Dokter Indonesia (Idi) dr. Kasihani Halawa, mewakili BUMN Kepala BRI Cabang Gunungsitoli, Mangiring Lumban Gaol dan mewakili ASN Pemkot Gunungsitoli, Manahat Fraser Napitupulu.
Wakil Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, usai divaksin menjelaskan bahwa setelah launching vaksinasi covid-19 ini akan dilanjutkan dengan vaksinasi kepada 760 tenaga kesehatan (Nakes) yang telah terdaftar dan terverifikasi, kemudian setelah itu akan dilanjutkan kepada masyarakat.
“Usai vaksinasi perdana ini, setelah itu akan divaksinasi tenaga kesehatan, kemudian petugas publik, dan juga masyarakat yang rentan atau masyarakat yang sesuai kriteria telah ditentukan,” Ungkap Sowa’a Laoli.
Menurut dia, vaksinasi Covid 19 tersebut, akan membantu proses penanganan pandemi dengan tepat dan cepat, karena vaksinasi membentuk kekebalan tubuh seseorang.
“ Ini sangat penting, untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19. Jadi jangan khawatir untuk di vaksin, ini aman kok, terjamin dan halal,” ucap Sowa’a Laoli.
Dia juga membeberkan, bahwa dirinya merasa sehat dan tidak mengalami gejala apapun setelah di observasi selama 30 menit usai menjalani penyuntikan vaksin.
Penulis : Setiaman Zebua