Ini Resep TNI AU Merubah Lahan Berkarang Menjadi Kebun Sayur

Kupang, Gempita.co – Kota Kupang dikenal dengan kota karang. Sejumlah lahan kosong di ibu kota provinsi hampir semuanya ditutupi oleh karang sehingga menyulitkan para petani untuk mengolahnya menjadi lahan pertanian.

Namun hal ini tidak bagi prajurit-prajurit TNI di kawasan Pangkalan Udara (Lanud) El Tari Kupang. Mereka justru mengubah lahan berbatu karang dan gersang di kawasan Lanud itu menjadi kebun sayur yang hijau dan segar.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Lahan gersang dan bebatuan seluas 1 hektar itu awalnya hanya lahan kosong yang terkadang dijadikan sebagai lokasi untuk memarkirkan kendaraan bermotor bagi masyarakat umum jika ada kegiatan yang bisa mengikutsertakan masyarakat umum.

Kini lahan tersebut justru sudah berubah menjadi bedeng-bendeng yang sudah ditanami oleh sayur-sayuran berbagai jenis mulai dari kangkung, bayam, sawi, kancang panjang, buncis. Selain itu ada juga daung bawang, cabai, dan bawang merah, dan pepaya california.

Batu-batu karang yang sudah keluarkan dari dalam tanah ditata dengan bagus agar bisa menjadi jalan setapak di sekitar kebun sayur tersebut.

Di salah satu sudut kebun sayur itu terdapat pula satu profil tank berkapasitar 2.500 liter air yang ditanam di dalam tanah untuk kemudian bisa dialirkan di pinggir sayuran yang ditanam dengan bantuan pompa.

Setiap bedeng yang sudah ada ditempatkan selang dengan sistem irigasi tetes, untuk mencegah terjadinya pemborosan air apalagi di saat musim kemarau panjang di Kota Kupang.

Irigasi tetes digunakan agar benih sayur yang ditanam tetap bisa mendapatkan air dan tetap hidup walaupun di musim kemarau, apalagi lagi ketika memasuki puncaknya.

“Kita mulai ubah lahan ini menjadi kebun sayur mulai Agustus 2020 dan kini sudah banyak sayuran yang sudah kami nikmati dari kebun ini,” kata Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Bambang Juniar.

Untuk menyuburkan benih-benih sayur dan buah-buahan itu juga personel Lanud El Tari mencari kotoran hewan untuk kemudian dijadikan pupuk agar sayur-sayuran yang ditanam bisa tetap subur.

Kemauan
Lahan berbatu memang cukup menyulitkan jika seseorang ingin melakukan cocok tanam atau bertani.

Itulah yang dihadapi oleh Bambang Juniar. Ia pun berusaha mencari alat berat untuk menggali batu karang dan menghancurkannya agar tanahnya bisa ditanami bibit-bibit sayur dan lainnya.

Butuh sepekan lebih untuk bisa membersihkan lahan seluas satu hektar itu menjadi lahan yang berdaya guna dan menjadi kebun sayur-sayuran serta buah-buahan seperti semangka dan lainnya.

“Ya kita butuh waktu sepekan, mulai dari mengeluarkan batu sampai dengan membuat lahan ini menjadi bedeng yang disiapkan untuk menanam benih,” tambah dia.

Selain karena lahan bebatuan, masalah air juga menjadi kendala yang dihadapi oleh para anggota Lanud El Tari saat bercocok tanam di lahan tersebut.

Untuk menghemat air, pihaknya kemudian memanfaatkan irigasi tetes. Dengan tujuan agar benih-benih yang sudah ditanami tidak mati dan bisa terus berkembang agar bisa dikonsumsi.

Kini dari hasil kerja keras para personel di lingkungan Lanud El Tari itu, mereka sudah berhasil melakukan panen sebanyak tiga kali dan tak perlu lagi membeli sayur atau kebutuhan dapur lainnya dari pasar.

Bambang merupakan satu-satunya Komandan Lanud El Tari yang memiliki inovasi untuk mengubah lahan bebatuan dan gersang itu menjadi kebun sayur yang kini bisa dimanfaatkan untuk konsumsi bagi personel di lingkungan Lanud El Tari Kupang.

Bambang sendiri ingin menunjukan kepada masyarakat di Kota Kupang bahwa sebenarnya lahan gersang dan berbatuan di Kota Kupang ini bisa diolah menjadi lahan pertanian yang nanti bisa berdaya guna bagi kehidupan ekonomi.

Hal utama yang perlu dilakukan adalah kemauan dan kerja keras saja, sebab jika tidak ada kemauan serta niat untuk bekerja keras otomatis tidak akan berjalan dengan baik.  “Kuncinya adalah kemauan saja,” tutur Bambang.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali