Ankara, Gempita.co – Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar melaksanakan operasi anti-teror terhadap kelompok teroris PKK di Irak utara sedang berlangsung dengan kekuatan maksimal.
Menhan memberikan pengarahan kepada anggota parlemen di gedung parlemen setelah kelompok teroris PKK membunuh 13 warga Turki selama akhir pekan.
“Operasi kami melawan PKK di Irak utara terus berlanjut tanpa gangguan dengan kekuatan yang lebih besar. Angkatan Bersenjata Turki memberikan pukulan telak pada PKK di Gara [Irak utara] di daerah seluas 75 kilometer,” kata Akar, Selasa (16/2/2021).
Akar mencatat bahwa operasi anti-teror Turki Cakar-Elang 2 di daerah Gara dilakukan di area seluas 35 km dari perbatasan Turki tanpa dukungan pasukan darat.
“Operasi ini di tempat kritis dan penting dari yang lain. Ada proses persiapan yang luas untuk operasi di bawah tindakan intensif,” kata Akar.
“Selama operasi, pasukan khusus menyerukan penyerahan dua teroris, tapi tidak ada yang keluar,” kata Akar, seraya mengatakan pasukan Turki ditanggapi dengan tembakan oleh teroris dari sebuah gua.
Dia mengatakan operasi itu dilakukan dalam kondisi yang sangat sulit melalui tindakan pengamanan “dengan cara yang tidak dapat dilakukan setiap negara”.
Selama operasi, 51 teroris tewas dan dua lainnya ditangkap, ujar Akar.
“Mulai saat ini organisasi teroris PKK tidak lagi merasa nyaman seperti kemarin. Darah para syuhada kita belum tertinggal di tanah, dan tidak akan,” tekan dia.
Jenazah 13 warga Turki yang tewas selama operasi anti-teror Turki di Irak utara sudah ditemukan, menurut Menteri Pertahanan Hulusi Akar pada Minggu.
Pasukan Turki meluncurkan Operasi Cakar Elang 2 pada 10 Februari untuk mencegah PKK dan kelompok teror lainnya membangun kembali posisi yang digunakan untuk melakukan serangan teror lintas batas di Turki.
Operasi Cakar Harimau dan Operasi Cakar Elang dimulai Juni tahun lalu untuk memastikan keamanan warga dan perbatasan Turki.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE – bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang kelompok itu di Suriah
Sumber: parstoday