Jakarta, Gempita.co – Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto mengatakan pemberian bantuan benih dan calon induk ikan diharapkan dapat meningkatkan produksi perikanan budidaya sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah-daerah.
“Penyaluran bantuan calon induk ikan unggul kepada masyarakat merupakan langkah pemerintah untuk memastikan benih yang dihasilkan di unit pembenihan rakyat/hatchery skala rumah tangga (UPR/HSRT) memiliki standar mutu yang tinggi. Kualitas dan kuantitas induk bermutu di masyarakat merupakan elemen penting sebagai pendukung peningkatan produksi perikanan budidaya. Sehingga produksi perikanan budidaya meningkat, pendapatan pembudidaya atau masyarakat otomatis ikut meningkat”, kata Slamet di Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Pasalnya, sambung Slamet, upaya mendongkrak produksi perikanan budidaya sudah menjadi keharusan apalagi di tengah pandemi seperti sekarang. Oleh karenanya kami juga terus menyalurkan bantuan benih ke daerah-daerah agar produksi perikanan budidaya nasional terus meningkat, guna memenuhi kebutuhan pangan nasional. “Selain itu, dengan bantuan induk yang berkualitas harapannya dapat menjamin kualitas benih yang beredar di masyarakat, produksi pun makin bagus,” imbuh Slamet.
Kedepan, tambah Slamet lagi, masyarakat tidak lagi bergantung dengan bantuan tapi bisa lebih mandiri dengan menyisihkan sebagian pendapatan untuk pembelian benih selain untuk usaha budidayanya, juga untuk dapat ditebar di perairan umum. “Bukan hanya untuk budidaya saja, langkah lain yang tidak kalah penting pembudidaya juga harus mulai sadar untuk ikut ambil bagian penebaran benih ikan di perairan umum untuk meningkatkan jumlah ikan yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat secara luas,” tambah Slamet.
Upaya ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bahwa dari sub sektor perikanan budidaya optimistis selain kesejahteraan masyarakat meningkat, ekosistem kian terjaga dan itulah yang dimaksud dengan perikanan budidaya berkelanjutan. “Produksinya berjalan secara kesinambungan dan kelestarian alam terjaga,” ujar Slamet.
Ditempat terpisah, anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari, saat melakukan kunjungan kerja di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur (24/2/2021) mengatakan, apa yang diberikan oleh pemerintah dalam hal ini KKP, baik calon induk, benih ikan dan pakan ikan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat dan pencegahan stunting melalui penyediaan protein hewani. “Apa yang sudah diberikan harapannya memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Endang.
Endang, menyebut perlunya memberikan pembelajaran budidaya ikan sejak dini. Anak-anak di Desa Nagrak sudah dikenalkan tentang budidaya ikan, yaitu bagaimana membudidayakan ikan agar nanti bisa usaha mandiri dan menjaga kelestarian alam, seperti cara memberi pakan ikan yang ada di kolam dan pemeliharaan ikan dari mulai benih hingga ukuran konsumsi. “Untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, penting mengajarkan akan budidaya ikan sejak dini. Sehingga nanti regenerasi pembudidaya ikan tidak putus,” ujar Endang.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Supriyadi menuturkan BBPBAT Sukabumi sebagai UPT DJPB terus berkomitmen untuk memproduksi benih ikan secara massal, selain untuk memenuhi kebutuhan benih bagi pembudidaya, benih juga digunakan untuk menunjang kebutuhan penebaran benih ikan yang rutin dilakukan di perairan umum daratan sebagai upaya menjaga kelestarian sumberdaya ikan di alam. “Penebaran benih di perairan umum merupakan agenda rutin KKP, sebagai salah satu kegiatan yang menjadi prioritas, selain untuk menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembalikan fungsi perairan umum sebagai ekosistem yang seimbang untuk pendapatan masyarakat,” tutur Supri.
“Adapun untuk bantuan benih dan calon induk ikan air tawar serta pakan ikan sendiri adalah dalam rangka untuk mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar guna meningatkan perekonomian para pembudidaya di tengah masa pandemi Covid-19. Serta juga BBPBAT Sukabumi turut menjaga motivasi pembudidaya untuk tetap semangat melakukan proses produksi untuk menjaga ketahanan pangan berprotein tinggi,” jelas Supri.
Disamping itu juga, lanjut Supri, BBPBAT Sukabumi juga siap mendukung peningkatan produksi perikanan dan pembangunan perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan melalui pemberian bantuan calon induk ikan kepada pokdakan yang nantinya diharapkan dapat menikmati induk-induk ikan yang jelas asal usulnya dan memiliki keunggulan seperti tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih melimpah, menghasilkan benih bermutu dan lebih seragam.
Seperti diketahui, bantuan untuk kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Cianjur diberikan kemarin (24/2) berupa benih ikan nila sebanyak 140 ribu ekor, calon induk ikan nila sebanyak 800 ekor, calon induk ikan lele sebanyak 200 ekor dan pakan ikan sebanyak 4 ton. Selain itu benih ikan nilem sebanyak 100 ribu ekor untuk ditebar di Sungai Cisarua Gede Kampung Wargaluyu Desa Nagrak Kec. Cianjur, Kab. Cianjur.
Sumber: Humas Ditjen Perikanan Budidaya