Jakarta, Gempita.co – NU Digital lembaga media di bawah naungan PCNU Jakarta Pusat untuk pertama kalinya berpartisipasi pada pameran buku Islamic Book Fair (IBF) 1441 H / 2020 M yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada 26 Februari – 1 maret. Pameran resmi dibuka pada hari Rabu (26/2).
Stand NU Digital menyediakan buku-buku studi Islam, sejarah NU, kitab kuning dan ke-Indonesia-an. Selain itu menyediakan merchandise NU seperti kaos, peci, jilbab, baju batik, dan pernak-pernik. Hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri untuk memicu minat dan rasa keingintahuan tentang NU.
19th Islamic Book Fair 2020 atau disingkat IBF yang ke 19 ini merupakan pameran buku terbesar dan terlengkap di tanah air. Sejak pertama kali digelar pada tahun 2002 secara berkelanjutan diselenggarakan setiap tahun sebagai upaya memajukan dunia literasi.
Pada IBF ke-19 ini para peserta menempati 342 booth, yang terdiri atas perusahaan penerbit, peraga pendidikan, travel, property syariah, dan multi produk, serta kuliner. Untuk perusahaan penerbit sendiri menempati 175 booth, sedangkan non penerbit menempati 138 booth.
Mas Jo Arifin Direktur NU Digital mengatakan, “NU Digital hadir untuk mewarnai penerbit buku keislaman lainnya di pameran ini, dan kita telah mengajak rekan-rekan penerbit studi kesilaman seperti NU Online, LKiS, Keira, Sahifa, At-Turmusy dan Khalista untuk mempamerkan buku-bukunya di stand NU Digital”.
Pengunjung stand Akhlis Zamaksyari, mahasiswa UIN Jakarta, mengatakan, “Stand NU Digital ini memberikan informasi penting tentang buku-buku NU. Sebagai mahasiswa saya merasa terbantu untuk menambah wawasan dan kajian penelitian skripsi saya,”.
Panitia IBF tahun ini mengangkat tema “Literasi Islam Cahaya Untuk Negeri”. Selama pameran berlangsung ada 54.000 judul buku yang dipamerkan para penerbit yang digelar di Hall A dan B Jakarta Convention Center Senayan Jakarta. Lalu ada 45 mata acara, berupa talkshow, peuncuran buku dan jumpa penulis, kajian parenting, kuliah umum, dan berbagai lomba.