GEMPITA.CO-TNI AL masih berupaya mencari kapal selam KRI Nanggala 402, yang hilang kontak pada Rabu lalu. Ada 21 kapal perang yang ditugaskan untuk mencari kapal selam andalan Komando Armada 2 ini, salah satunya adalah KRI Rigel.
KRI Rigel sejatinya merupakan kapal oseanografi, yang memiliki misi utama pemetaan di bawah air. Kapal ini menjadi salah satu tumpuan dalam pencarian objek bawah air, salah satunya saat kecelakaan Lion Air pada akhir 2018, hingga musibah Sriwijaya Air awal tahun lalu.
Rigel memiliki peralatan canggih yang tak dipunyai kapal TNI AL lainnya. Mulai dari robot bawah air (Remotely Operated Underwater robot/ROV), peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle), sampai laser scaner dan side sonar scan yang ditempelkan di bawah lambung kapal.
Kapal ini juga diklaim merupakan kapal oseanografi paling canggih yang ada di Asia Tenggara.
Berdasarkan spesifikasi yang disampaikan laman navyrecognition.com, KRI Rigel dibuat oleh galangan kapal OCEA, Prancis pada 2012 silam. Kapal ini dipesan pada 2012, dan diluncurkan 2 tahun kemudian. Kapal juga dipesan berdasarkan keinginan Indonesia untuk mengembangkan kemampuan maritimnya.
Berikut adalah karakteristik utama dari KRI Rigel – 933 :
Panjang : 60.10 meter
Lebar : 11.50 meter
Tinggi : 3.50 meter
Kapasitas Diesel : 135.000 liter
Kapasitas Air : 35.000 liter
Kecepatan Maksimal : 14.0 knot
Kru : 40 orang
Kapasitas Penumpang dan VIP : 11 orang
Persenjataan : 1 Kanon kaliber 20 mm, 1 senapan mesin 12,7 mm
Selain kemampuan umum tersebut, kapal ini ditenagai dengan 2 mesin MTU 8V4000M53, dengan beberapa tugas utama yakni survei hidrografi, oseanografi, geofisika, sampai penelitian perikanan. Kapal juga mampu beroperasi selama 20 hari nonstop di laut.