Sikka, Gempita.co – Indonesia dengan lautnya yang sangat luas dan kekayaan di dalamnya memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, namun belum dikelola secara maksimal. Untuk itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mendorong tumbuhnya usaha-usaha produktif di sektor kelautan khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Lautan NTT kaya, manfaatkan dengan membuat produk unggulan kelautan. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) juga sudah dikelola oleh koperasi dan itu harus terus dimaksimalkan,” kata Teten dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke XXV tahun buku 2020 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air Rotat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (21/5).
Teten menambahkan, kekayaan laut di NTT seharusnya bisa menjadi usaha produktif yang memberikan kesejahteraan bagi anggota koperasi dan masyarakat. Oleh karena itu, Teten mengharapkan KSP di NTT memanfaatkan kekayaan laut untuk mendorong skala bisnis koperasi sekaligus ikut meningkatkan kualitas SDM masyarakat.
Teten mencontohkan budidaya rumput laut yang dapat menghasilkan keuntungan lebih besar dengan pemeliharaan tidak terlalu sulit. Bahkan rumput laut memiliki berbagai nilai tambah jika diolah menjadi tepung bahkan dapat diekspor ke luar negeri.
“Rumput laut untungnya berkali-kali lipat dibandingkan garam. Dapat diolah menjadi tepung dan diekspor,” ujarnya.
Sebelumnya, Teten telah menegaskan bahwa KSP perlu melakukan transformasi bisnis dengan mulai masuk membiayai sektor-sektor produktif di sekitarnya. Seharusnya usaha produktif sektor kelautan menjadi fokus dari KSP di NTT.
Menkop UKM mendorong transformasi KSP membiayai sektor produksi setelah melihat fakta terjadinya over likuiditas di KSP. Dia mengatakan 59 persen koperasi di Indonesia adalah Koperasi Simpan Pinjam, namun banyak yang mengalami over likuiditas dan membatasi pembayaran iuran keanggotaan.
Teten juga mendorong koperasi bertransformasi menjadi koperasi modern. Transformasi mulai dari pengelolaan hingga manajemen dan menggunakan teknologi untuk tumbuh menjadi koperasi kelas nasional.
Karenanya mantan Kepala Staf Kepresidenab itu menegaskan, untuk mengembangkan koperasi di Indonesia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Investasi dalam menjajaki kerja sama dengan koperasi besar di luar negeri untuk berinvestasi di sektor produksi dan bekerja sama dengan koperasi di Indonesia.
“Kerja sama ini penting dalam rangka alih teknologi dan pengetahuan agar koperasi kita menjadi koperasi kelas dunia,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, Wakil Bupati Sikka Romanus Woga, Ketua Kopdit Pintu Air Yacobus Jano, dan Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT Sinta Peku Djawang.