Taliban Menyerang Besar-besaran di Pusat Kota Afghanistan

Kabul, Gempita.co – Taliban menyerang pusat kota Ghazni di Afghanistan, menyerbu sejumlah pos pemeriksaan keamanan dan menangkap setidaknya 30 pasukan keamanan, ungkap para pejabat mengkonfirmasi pada Selasa.

Serangan Taliban itu merupakan yang pertama di pusat kota besar sejak kesepakatan damai dengan Amerika Serikat (AS).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Seorang anggota dewan Provinsi Ghazni Fatima Rahimi mengatakan bahwa Taliban menyerang kota dari sisi selatan di mana banyak distrik tetangga Maidan Wardak telah jatuh ke tangan mereka.

“Di daerah Qala-e-Qazi, Qala-e-Azad, Gul-e-Sorkh, Sheikh-e-Agha, Kaj-e-Qala, Shahbaz dan Niazi di pusat provinsi Ghazni, dua pangkalan dan 20 pos pemeriksaan tentara bayaran diserang, dan 20 tentara ditangkap hidup-hidup, yang lain tewas dan terluka,” kata juru bicara kelompok itu, Qari Yousuf Ahmadi, dalam sebuah pernyataan.

Dalam insiden terpisah, penyerang tak dikenal menembak mati dua polisi di ibu kota Kabul, kata Kementerian Dalam Negeri.

Juru bicara polisi Firdaus Faramarz mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa insiden itu terjadi di daerah Paghman, dan penyelidikan telah diluncurkan.

Sehari sebelumnya, Taliban merebut pangkalan Tentara Nasional Afghanistan dengan puluhan kendaraan lapis baja dan gudang besar senjata dan amunisi di distrik Muqar di provinsi itu, memicu ketakutan suram tentang jatuhnya Ghazni dan provinsi-provinsi terdekat.

Kemajuan Taliban

Setelah penarikan pasukan AS, Taliban melakukan serangan nasional yang menguasai lebih dari 50 distrik.

Di sisi lain, pasukan Afghanistan mengklaim telah membunuh lebih dari 100 pemberontak dalam operasi kontra-terorisme setiap hari.

Di tengah kekerasan baru-baru ini, kontrol empat distrik lagi diperebutkan oleh pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban dengan masing-masing menguasai dua distrik.

Sementara itu, juru bicara pasukan keamanan, Ajmal Omar Shinwari, mengatakan pada konferensi pers di Kabul bahwa pasukan milisi anti-Taliban yang baru dibentuk di seluruh negeri akan beroperasi di bawah payung tentara Afghanistan.

“Anggota pasukan pemberontakan lokal akan segera dikerahkan secara teratur dalam kerangka militer,” kata dia.

Politisi Afghanistan dengan latar belakang perlawanan anti-Taliban atau anti-Soviet berkumpul di wilayah kendali mereka untuk memobilisasi kekuatan untuk kemungkinan berhadapan dengan Taliban.

Orang-orang yang skeptis terhadap gagasan tersebut takut tanpa mekanisme regulasi yang kuat, distribusi senjata dan perpanjangan impunitas akan menjerumuskan negara lebih jauh ke dalam krisis yang lebih dalam.

Sumber: anadolu agency

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali