Ngeri Diserang Covid Lagi, China Perintahkan Warga Wuhan Tes Massal

Beijing, Gempita.co – Sejumlah kasus baru dilaporkan kembali ditemukan di kota Wuhan, mendorong pemerintah China untuk tes massal di kota tersebut, Selasa kemarin.

Wuhan, ibu kota provinsi berpenduduk 11 juta orang di China Tengah, adalah kota terbaru yang menjalani pengujian di seluruh kota. Tiga kasus dikonfirmasi di sana pada hari Senin, kasus nonimpor pertama dalam lebih dari setahun.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

China secara umum telah berhasil mengendalikan COVID-19 di dalam negeri setelah wabah awal yang menghancurkan Wuhan dan seiring waktu menyebar ke seluruh China dan dunia. Sejak itu, pihak berwenang berusaha mengendalikan virus itu setiap kali muncul dengan lockdown cepat dan tes massal untuk mengisolasi orang-orang yang terinfeksi.

Wabah saat ini, meski jumlah totalnya masih ratusan, telah menyebar jauh lebih luas daripada yang sebelumnya, dan mencapai beberapa provinsi dan kota termasuk ibu kota, Beijing. Banyak kasus telah diidentifikasi sebagai varian delta yang sangat menular yang juga menyebar secara signifikan di banyak negara.

Komisi Kesehatan Nasional mengatakan Selasa (3/8) bahwa 90 kasus baru telah dikonfirmasi pada hari sebelumnya, 61 yang menyebar secara lokal dan 29 di antara orang-orang yang baru saja tiba dari luar negeri.

Sebagian besar kasus lokal masih di provinsi Jiangsu, di mana wabah dimulai di bandara di Nanjing, ibu kota provinsi itu, dan telah menyebar ke kota Yangzhou, yang terletak 105 kilometer jauhnya. Pihak berwenang melaporkan 45 kasus baru, lima di Nanjing dan 40 di kota Yangzhou, sehingga mendorong pelaksanaan tes massal putaran kedua di kedua kota itu.

Lima provinsi lain, serta kota Beijing dan Shanghai, masing-masing melaporkan jumlah kasus lokal baru di bawah 10. Di Shanghai, kota terbesar di negara itu, seorang pengemudi yang bekerja di salah satu dari dua bandara utamanya dinyatakan positif. Beijing telah melaporkan total lima kasus dalam beberapa hari terakhir.

Sejumlah ilmuwan yang berafiliasi dengan pemerintah mengatakan bahwa vaksin China kurang efektif melawan jenis baru virus corona tetapi masih menawarkan perlindungan. Hanya vaksin buatan China yang saat ini diberikan di negara itu, di mana pihak berwenang mengatakan lebih dari 1,6 miliar dosis telah disuntikkan.

Sumber: voa

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali