Menkominfo Apresiasi Angka Positivity Rate Indonesia Capai Batas Aman WHO

Menkominfo Johnny G. Plate saat konferensi pers soal internet untuk rumah sakit dan puskesmas di Indonesia, Rabu (14/10) - Foto: Istimewa

Gempita.co- Pemerintah mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka positivity rate Covid-19 Indonesia terus.

Hingga Minggu,19 September 2021, positivity rate di Indonesia turun menjadi 3,05% atau telah berada di bawah batas aman Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5%.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, pemerintah mengapresiasi kerja keras semua pihak hingga angka positivity rate Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan. Pemerintah mengharapkan kerja keras ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.

“Per Minggu (19/9/2021), positivity rate Indonesia telah turun ke 3,05%, atau berada di bawah 5% yang merupakan angka ideal dari WHO,” ujar Johnny, Selasa (14/9).

Johnny menyebutkan bahwa kondisi ini sejalan dengan upaya penanganan pandemi di Indonesia yang terus membaik. Tingkat rata-rata positivity rate saat ini telah turun drastis dari posisi saat puncak lonjakan kasus terjadi pada Juni-Agustus 2021 yang sempat mencapai 30 persen.

“Namun, kerja keras dan keberhasilan ini tidak boleh membuat kita semua lengah dan terlena dalam euforia. Kita semua harus tetap mempertahankan, bahkan memperkuat kolaborasi untuk mempertahankan kinerja saat ini dan menghindari potensi lonjakan kasus terjadi di masa mendatang,” kata Johnny.

Johnny juga memastikan pemerintah akan terus memperkuat kapasitas penanganan pandemi dari sisi hilir hingga hulu. Di antaranya dengan meningkatkan tes epidemiologi dan rasio kontak erat agar orang yang terinfeksi bisa segera dirawat, serta surveilans genomik di daerah yang berpotensi mengalami lonjakan kasus.

Pemerintah juga terus memperkuat layanan kesehatan primer, menambah, dan meningkatkan pemanfaatan isolasi terpusat sambil mengimbau pasien untuk dirawat di Isoter atau RS.

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur, oksigen, alkes di RS, mengerahkan tenaga kesehatan cadangan, memperketat syarat masuk RS, mendampingi pasien isolasi mandiri dengan ketat melalui layanan telemedicine, dan memberikan paket obat Isoman.

“Tentunya, pemerintah juga tak akan lelah untuk terus menggencarkan program vaksinasi dari sisi hulu dan tetap mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Semua upaya ini diharapkan bisa membawa Indonesia keluar dari dampak pandemi,” pungkasnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali