Kemenkes Ingatkan Bahaya Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19

Kasus Covid-19
Ilustrasi

Jakarta, Gempita co – Gelombang dua pandemi Covid-19 yang terjadi pada Juli 2021 lalu, berhasil diredam pemerintah.

Namun, ancaman gelombang ketiga merupakan sebuah keniscayaan yang patut diantisipasi. Penegasan itu disampaikan Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Gelombang tiga itu sesuatu yang niscaya terjadi,” katanya, Kamis (21/10). Ia memberi alasan, saat ini banyak negara mengalami lonjakan kasus positif Covid-19. Padahal, negara-negara tersebut, jumlah cakupan warga yang menjalani vaksinasi sudah cukup tinggi, demikian pula dengan tingkat protokol kesehatan terbilang sangat baik.

Menurutnya, Kemenkes belum bisa memprediksi kapan gelombang ketiga di Indonesia, termasuk perbandingannya dengan lonjakan kasus pada Juli lalu.

“Tentunya tidak kita inginkan kalau lebih tinggi dari Juli, itu kita sudah merasakan seperti apa kondisi kita, sangat mencekam di bulan Juli,” ujarnya.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan jika terjadi kondisi buruk yang siginifikan atau konsisten dalam peningkatan kasus baru, maka akan diberlakukan kembali pengetatan mobilitas masyarakat.

Ia mengimbau di tengah situasi pandemi yang kian surut tetap harus dibarengi dengan kedisiplinan protokol kesehatan. “Masyarakat harus memperhatikan persyaratan perjalanan dan kedisiplinan 3M selama perjalanan,” Wiku menegaskan.

Penurunan kasus Covid-19 berturut-turut terjadi dalam 13 minggu pasca lonjakan kedua pada Juli 2021. Hal itu menunjukkan tingkat penularan virus Corona di Indonesia mencapai level terendah saat ini.

Ia mengingatkan setelah gelombang pertama pada Desember 2020 dan Januari 2021, kasus covid terus merendah bahkan ketika India diamuk varian baru Delta pada April 2021.

Namun, ketika negara lain menurun kasus penularan baru, pada Juli 2021 justru Indonesia diterpa lonjakan kasus. Terjadi amukan penularan virus gelombang kedua.

Menurut Wiku, saat ini banyak negara seperti Singapura, Malaysia, Jepang tengah memasuki gelombang ketiga. “Gelombang ketiga ini menjadi perhatian kita, di tengah pembukaan aktivitas masyarakat saat ini,” ujarnya.

Kamis kemarin, terjadi 633 penularan baru sehingga total menjadi 4.237.834 kasus sejak temuan pertama kasus Covid-19 pada 2 Maret 2020.

Kesembuhan dilaporkans sebanyak 1.594 membuat jumlah keseluruhan 4.079.120 pasien telah pulih.

Sedangkan jumlah pasien meninggal dunia dilaporkan 43 orang sehingga total kematian sebanyak 143.120 jiwa. Kasus aktif Covid-19 dilaporkan mencapai 15.594 kasus.

Sumber: berbagai sumber

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali