Pesan Jokowi: BUMDesa Jangan Sampai Mematikan Ekonomi Rakyat

Jakarta, Gempita.co –Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)  jangan sampai menjadi pesaing ekonomi rakyat. Sebaliknya, keberadaan BUMDesa ini dapat mendorong usaha-usaha rakyat di perdesaan.

Demikian Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) saat menyampaikan arahannya itu dalam acara “Peluncuran Sertifikat Badan Hukum BUM Desa dan Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional BUMDesa”, di Jakarta, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (20/12/2021).

“Misalnya di desa ada toko-toko yang kecil-kecil, ada 5-10 (toko), BUM Desa bikin toko yang lebih gede, yang 10 mati, yang ini hidup gede. Bukan itu. Saudara-saudara ini harus memicu, men-trigger dari yang 10 jadi 20, yang 10 jadi menengah atau besar,” ucap Presiden.

Presiden juga meminta BUMDesa untuk membentuk usaha baru yang belum ada di perdesaan, namun dibutuhkan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat merasakan peran dan kontribusi BUMDesa.

“BUMDesa bersama-sama harus mengambil peran dalam kegiatan ekonomi bermanfaat jangan sampai justru mematikan ekonomi rakyat yang sudah ada,” kata Presiden.

“Sehingga masyarakat tidak harus ke kota atau kecamatan, tidak harus ke kota atau kabupaten, cukup di desa sudah terpenuhi, dan tentu saja BUM Desanya mendapatkan keuntungan dari kegiatan itu,” Presiden menambahkan.

BUMDes juga harus dapat memudahkan masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhan usaha. Sebagai contoh, BUMDes dapat mengonsolidasikan usaha rakyat untuk mendapat kemudahan dalam mencari pasokan bahan baku untuk berproduksi di bidang pertanian atau perkebunan.

“Beli pupuk tidak usah sendiri-sendiri, bisa dikonsolidasikan di BUM Desa, bisa juga bekerja sama dengan perusahaan perkebunan untuk mengambil kegiatan, misalnya transportasinya,” tutur Presiden.

Presiden juga menjanjikan akan meminta BUMN dan perusahaan swasta yang beroperasi di perdesaan untuk turut serta melibatkan BUM Desa dalam kegiatan usahanya.

“Jangan yang di desa hanya jadi penonton. Lalu-lalang truk, lalu-lalang hasil-hasil perkebunan yang gede-gede, rakyat hanya menonton, melihat, melihat tambang diambil keluar dari desa, rakyat hanya melihat saja. Libatkan, nanti saya sampaikan dengan tegas melibatkan BUMDesa,” demikian Presiden RI Jokowi.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali