Kota Tua Jeddah Arab Saudi Memikat Turis Eropa Berkunjung

Jeddah, Gempita.co – Baru-baru ini kawasan kota tua Jeddah Arab Saudi didatangi turis Eropa, hal tersebut semakin membuat Arab Saudi membuka diri dan mewujudkan rencananya untuk memikat turis.

Mengunjungi kawasan kota tua Jeddah di Arab Saudi, turis Jerman Phillip Yanzin mengatakan dia terkesan pada apa yang dilihatnya.

“Saya sebenarnya cukup terkesan, betapa mengagumkan. Orang-orangnya sangat ramah, dan bangunan, kota, dan kebudayaannya cukup mengesankan. Luar biasa. Saya menyukainya,” ujar Yanzin.

Bangunan-bangunan tua dan gang-gang sempit Jeddah yang didatangi Yanzin adalah bagian bersejarah kota tersebut, yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Selama bertahun-tahun, Arab Saudi terus berusaha mendorong turis berwisata ke kerajaan yang selama ini dikenal sebagai negara yang tertutup.

Meskipun mungkin bukan negara yang menjadi tujuan wisata, ada beberapa tempat di Arab Saudi yang layak dikunjungi. Misalnya daerah di mana komunitas Kristen dan Yahudi pernah hidup berdampingan secara damai dan berkembang, benteng-benteng bersejarah, garis pantai Laut Merah yang menakjubkan, dan beragam budaya yang dibentuk oleh rute kuno perdagangan dan ziarah.

Kota tua Jeddah, yang dikenal penduduk setempat hanya sebagai al-Balad, adalah rumah bagi ratusan bangunan bersejarah dan puluhan masjid tua.

Pedagang barang-barang antik, Adel Muhiye mengatakan, “Daerah ini sangat indah. Ini adalah situs bersejarah dengan akar sejarah. Tentu saja, pariwisata sempat terhenti di kerajaan ini dan di seluruh dunia untuk sementara waktu karena pandemi virus corona. Tetapi sekarang situasinya semakin baik, kita kembali normal dan turis sudah mulai kembali. Konser dan berbagai kegiatan juga dilangsungkan, jadi saya berharap ke depannya lebih baik, insyaa Allah.”

Pada akhir tahun seperti sekarang, begitu malam tiba di kawasan kota tua Jeddah, angin sejuk mulai bertiup dan itu artinya waktu bagi musisi lokal untuk memainkan musik oriental untuk menghibur pengunjung.

Selama puluhan tahun, pengunjung ke Arab Saudi sangat terbatas. Mereka sebagian besar adalah jemaah yang menuju Mekah dan Madinah, atau pelancong bisnis yang menuju ibu kota, Riyadh, atau kota-kota besar lainnya seperti Jeddah dan Dammam.

Pewaris takhta Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sedang mencoba mengubah situasi itu sebagai bagian dari rencananya yang jauh lebih besar untuk merombak ekonomi.

Pariwisata telah dipromosikan sebagai cara untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi rakyat Saudi, menarik investasi asing, meningkatkan ekonomi, dan mengangkat citra negara itu di luar negeri.

Sumber: voa

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali