Jakarta, Gempita.co – Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan BOR (Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate) ruang isolasi Meningkat, mencapai 45% dan BOR ICU 14%.
“Untuk keterisian ICU itu 14%, keterisian isolasi 45%,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia kepada wartawan, Kamis (27/1).
Dikutip dari detiknews.com, ada 140 rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta. Dinkes DKI mengatakan kapasitas tempat tidur masih terkendali.
“Jadi saat ini di angka keterisian 45% relatif kondisinya masih cukup bisa kendalikan di dalam lingkungan faskes untuk kasus yang perlu perawatan. Untuk ICU masih oke, keterisian ICU di 14%,” jelasnya.
Dwi mengatakan BOR masih dalam kategori aman hingga angka 60-70%. Jika melebihi batas itu, kata dia, perlu langkah khusus menambah tempat tidur isolasi.
“Tapi tetap kita lihat dan kalau memang jumlah tempat tidur COVID perlu ditambah, maka kita tambah tentu dengan melakukan penyesuaian RS-nya, kemudian pengaturan area RS untuk full COVID dengan yang campur, walau area perawatannya beda. Kita lihat semua aspek,” ujarnya.
Kasus Corona, khususnya varian Omicron, di DKI Jakarta hampir menyentuh 2.000 kasus. Pelaku perjalanan luar negeri menjadi penyumbang terbanyak kasus Omicron di DKI.
“Dari 1.922 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.309 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 613 lainnya adalah transmisi lokal,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dwi Oktavia di laman resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (26/1).
Selain itu, Dwi mengatakan kasus COVID-19 di DKI juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Berdasarkan data terkini Dinkes DKI, total jumlah kasus aktif di Jakarta hari 14.082 orang. Dari jumlah kasus aktif, 12.483 orang atau 88,6% adalah transmisi lokal.