Jakarta, Gempita.co – Peristiwa serangan KKB yang menewaskan tiga prajurit TNI di Kabupaten Puncak, Papua, Kamis, 27 Januari 2022, menambah daftar panjang kontak tembak yang melibatkan TNI-Polri dengan kelompak separatis bersenjata tersebut.
Berdasarkan data yang dikutip dari TIMES Indonesia, dalam rentang waktu 2021 hingga Januari 2022, ada puluhan insiden kontak tembak di Bumi Cendrawasih. Akibat peristiwa ini, banyak korban luka-luka, tak sedikit pula nyawa melayang dari kedua belah pihak.
Dikutip dari berbagai sumber, sepanjang kurun waktu 2021, teroris KKB tercatat telah melakukan 92 aksi penyerangan. Jika ditambah dengan dua peristiwa penembakan yang menewaskan tiga prajurit TNI di Kabupaten Puncak, Kamis, 27 Januari 2022 kemarin, maka total menjadi 94 aksi teror.
Data Kapolda Papua, dibanding tahun 2020, kasus penembakan yang melibatkan teroris KKB mengalami kenaikan signifikan di tahun 2021. Persentase kenaikan mencapai 87,75 persen dari total 49 kasus pada tahun 2020 menjadi 92 kasus di 2021.
Deretan aksi teror KKB tersebut terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Mimika, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, Nduga, Keerom dan Puncak. Aksi penyerangan dua kali beruntun di akhir Januari 2022 ini mereka juga lakukan di Kabupaten Puncak.
44 Orang Gugur
Dari 92 kasus penembakan yang terjadi dalam kurun waktu 2021, teroris KKB Papua telah menewaskan 44 orang. Sebanyak 15 orang di antaranya anggota TNI-Polri, 18 warga sipil dan sisanya, sebanyak 11 orang KKB tewas.
Adapun tahun ini, teroris KKB Papua kembali melakukan aksi brutal serupa. Tidak tanggung-tanggung, mereka melakukan serangan sebanyak dua kali berturut-turut sepanjang hari Kamis, 27 Januari 2022 ke arah Pos Koramil Gome, Satgas Kodim Yonif Raider 408/SBH.
Serangkaian serangan tersebut telah menyebabkan tiga orang prajurit TNI Angkatan Darat gugur dan satu personel lainnya terluka. Serangan pertama terjadi pada pagi hari saat pergantian jaga personel Pos Koramil Gome, Satgas Kodim Yonif Raider 408/SBH.
Memurut penuturan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, prajurit yang tengah pergantian jaga secara tiba-tiba mendapatkan tembakan beruntun dari kelompok teroris KKB Papua. Prajurit Satgas Kodim YR 408/Sbh pun langsung melakukan perlawanan dengan melakukan tembakan balasan.
Akibat kejadian pagi hari itu, dua orang personel Satgas Kodim YR 408/Sbh terkena tembakan, yaitu Serda Rizal luka tembak di bagian pinggang dan Pratu Tuppal Baraza yang mengalami luka tembak di perut bagian bawah.
“Akibat tertembak oleh gerombolan KST (kelompok separatis teroris) kemudian kedua Prajurit TNI yang mengalami luka tembak dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga dengan menggunakan kendaraan,” ujar Kolonel Inf Aqsha Erlangga dikutip dari TIMES Indonesia, Jumat (28/1/2022).
Sayangnya, prajuit TNI Serda Rizal dinyatakan meninggal dunia pada saat perjalanan menuju Puskesmas Ilaga. Sementara untuk korban Pratu Tuppal Baraza menghembuskan nafas terakhir seelah sempat mendapatkan pertolingan pertama oleh dokter yang menanganinya.
Selang beberapa saat dari serangan pertama, teroris KKB Papua kembali melancarkan serangan di pos yang sama dan menyebabkan dua prajurit TNI terluka. Korban bernama Pratu Rahman dan Pratu Saeful. Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia setelah tiba di Puskesmas Ilaga.
Akibat dua rangkaian serangan teroris KKB Papua terhdap Pos Satgas Kodim Yonif Raider 408/SBH ini, total terdapat tiga prajurit TNI yang dinyatkan gugur, dan seorang prajurit lainnya yang mengalami luka masih dalam kondisi kritis.