Bahaya! 130.000 Tentara Rusia Berkumpul di Perbatasan Ukraina

London, Gempita.co – Situasi di perbatasan Ukraina-Rusia “sangat-sangat berbahaya”.Hal itu dikatakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

“Anda memiliki sekitar 130.000 tentara yang berkumpul di perbatasan Ukraina. Ada segala macam tanda lain yang menunjukkan bahwa ada persiapan serius untuk invasi,” ujar dia.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Dan kita harus menghormati itu, kita harus menyadari bahwa ini adalah situasi yang sangat, sangat berbahaya dan sulit,” tambah Johnson.

“Kami berada di tepi jurang,” kata Johnson, “tetapi masih ada waktu bagi Presiden (Rusia) (Vladimir) Putin untuk mundur dan apa yang kami desak adalah agar semua orang terlibat dalam dialog untuk percakapan yang akan diambil tempat dan Rusia menghindari kesalahan yang membawa malapetaka bagi Rusia.”

Mengutip perkataan Presiden AS Joe Biden, Johnson mengungkapkan tanda-tanda invasi ada di sana dan “seperti yang Anda dengar dari Presiden Biden bahwa mereka paling tidak merencanakan sesuatu yang dapat terjadi paling cepat dalam 48 jam ke depan.”

Perdana menteri Inggris juga memperingatkan bahwa segala sesuatu harus dilakukan agar presiden Rusia memahami “konsekuensi ekonomi, konsekuensi politik dari melakukan ini, dan saya pikir apa yang perlu terjadi adalah bahwa dunia perlu belajar dari insiden 2014.”

Dia menambahkan bahwa Eropa harus mengurangi ketergantungan energinya pada sumber daya Rusia dan mencari sumber energi alternatif.

“Kita harus bersiap-siap untuk memaksakan beberapa konsekuensi ekonomi yang sangat, sangat parah di Rusia,” ujar dia.

Johnson menekankan bahwa “sangat penting bahwa negara-negara Barat harus bersatu.”

“Apa yang saya katakan adalah bahwa penting bagi Barat untuk berdiri bersama dan saya pikir Menteri Pertahanan (Ben Wallace) benar sekali untuk mengatakan bahwa sangat penting bagi kita menjadi kuat.”

Menanggapi pertanyaan apakah dia bisa pergi ke Moskow untuk upaya diplomatik mencegah konflik apa pun di kawasan itu, Johnson mengatakan dia “akan melakukan semua yang saya bisa untuk membantu proses diplomatik dan saya akan berbicara dengan berbagai pemimpin termasuk Joe Biden, secepatnya.”

Sumber: anadolu agency

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali