IMF Bilang Dampak Buruk Sanksi Ekonomi Rusia, Menyebar ke Seluruh Dunia

Each spring, thousands of government officials, journalists, civil society organizations, and participants from the academia and private sectors, gather in Washington DC for the Spring Meetings of the World Bank Group and the International Monetary Fund. At the heart of the gathering are meetings of the IMF's International Monetary and Financial Committee and the joint World Bank-IMF Development Committee, which discuss progress on the work of the IMF and the World Bank Group. Also featured are seminars, regional briefings, press conferences, and many other events focused on the global economy, international development, and the world’s financial markets. This year’s Spring Meetings events will take place in Washington, D.C., April 17-19, 2015. Photo: Simone D. McCourtie / World Bank

Gempita.co – Sanksi terhadap Rusia bisa membawa dampak mendasar, serta signifikan pada perekonomian global, dan pasar uang. Dampak ini akan menyebar ke negara-negara dunia dalam level yang cukup tinggi.

Demikian diumumkan Dana Moneter Internasional (IMI), Sabtu (5/3/2022) mengumumkan, sanksi berat terhadap Rusia akan membawa dampak yang cukup serius pada perekonomian dunia.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurut Dana Moneter Internasional, saat ini banyak negara dunia yang tengah berada di bawah tekanan kenaikan harga yang sudah berlangsung sejak lama. Krisis ini akan memberikan kejutan tak diinginkan para tingkat inflasi, dan aktivitas ekonomi.

“Sanksi yang dijatuhkan kepada Bank Sentral Rusia dalam level yang tinggi, membatasi akses bank ini ke cadangan internasional untuk memperkuat mata uang nasional, dan sistem keuangan dalam negeri. Sanksi internasional atas sistem perbankan Rusia, dan pemutusan sebagian bank dari SWIFT, sangat mengganggu Rusia dalam mendapatkan dana cair hasil ekspor, dan dalam pembayaran biaya impor serta dalam transaksi keuangan lintas negara,” imbuh IMF.

Meski sekarang terlalu dini untuk memprediksi dampak penuh sanksi ini, katanya, tapi IMF saat ini menyaksikan penurunan tajam nilai aset dan nilai transaksi mata uang Rusia. (HS)

Sumber: parstoday

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali