Tokoh Agama dengan Masyarakat Solo Raya Cukup Mengakar, Jaga Kerukunan Umat Beragama

Gempita.co – Solo Raya merupakan wilayah di provinsi Jawa Tengah yang menjadi barometer kebudayaan dan keagamaan di Indonesia. Untuk itu, perlu tercipta suasana yang sejuk dan damai pasca Idul Fitri 1443 H maupun menjelang pemilu serentak 2024.

Sebab, menjaga keamanan dan ketertiban tidak bisa dilakukan seorang diri, oleh sebab itu perlu kerjasama dan bahu membahu dengan elemen masyarakat lainnya seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemerintah.

Tokoh agama dan tokoh masyarakat yang menjadi panutan warga Solo, yakni Ustadz Bambang Sukirno yang juga merupakan anggota Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) mengatakan, bahwa relasi tokoh agama dengan masyarakat Solo sampai saat ini cukup mengakar, begitu juga dengan pemerintah setempat.

“Para ulama, habaib dan Ormas Islam di Solo telah bertekat menjaga situasi kamtibmas di wilayah Solo Raya,” kata Ustadz Bambang, Rabu (25/05/2022).

“Begitu juga dengan Ormas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) dalam kegiatan dakwahnya tetap menyerukan persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga hubungan toleransi dengan penganut agama lainnya,” sambungnya.

Bambang Sukirno juga menyampaikan bahwa tidak perlu ada pertentangan antara NKRI dan Islam. Sebab yang diajarkan adalah taat kepada Allah, Rasul dan ulil amri dalam hal ini pemimpin teritorial maupun ulama.

“Berlebihan merupakan hal yang tidak dianjurkan, bahkan dalam hal beragama sekalipun,” ungkapnya.

Sementara itu, pengajar Ponpes Al Mukkin Ngruki, Ustadz Sholeh Ibrahim mendukung penuh situasi Kamtibmas di wilayah Solo Raya.

Ustadz Sholeh juga menegaskan bahwa dirinya siap bersinergi demi ciptakan suasana sejuk, aman dan damai khususnya menjelang pemilu serentak 2024.

“Kita mengharapkan kedamaian dan kesejukan tetap terjaga di jawa tengah secara khusus di solo raya, oleh sebab itu Pemerintah harus tetap membangun komunikasi yang baik dengan para tokoh dan ulama,” ucapnya.

Tak lupa, Ustadz Sholeh Ibrahim juga menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Jawa Tengah untuk selalu menjaga NKRI dari berbagai hantaman dan ancaman yang membahayakan bangsa dengan rasa nasionalisme yang begitu tinggi.

Selain itu, Ia juga meminta untuk selalu menjaga
toleransi beragama serta menolak radikalisme dan Terorisme.

“Dimana pun berada hargai dan hormati setiap privasi ummat beragama dalam melakukan ibadahnya agamanya masing-masing, toleransi dan bersikap sopan santun antar umat beragama,” tegasnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali