Gapura Chinatown Jadi Icon Baru di Jakarta

Gempita.co-Gapura Chinatown kini berdiri di Kawasan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat. Gapura yang pembangunannya diinisiasi pada 2018 ini, kini bisa menjadi icon baru bagi Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, berharap, ikon ini dapat menjadi salah satu simbol persatuan dan kesetaraan warga di Jakarta.

“Jadi harus kita rawat bersama-sama. Lalu, gapura yang sempat kami bahas pada 2018, sekarang sudah berdiri tegak. Semoga ini juga menjadi penanda bahwa kota ini penuh dengan sejarah, serta kesetaraan akan hadir untuk semuanya,” ujar Anies.

Disisi lain, Anies juga memuji konsep rancangan Gapura Chinatown Jakarta ini, karena dinilai unik dari gapura chinatown yang ada di belahan dunia mana pun. Bangunan ini bertekstur dari unsur batu (berwarna abu-abu), cokelat genting, serta unsur warna hijau perpaduan budaya Betawi, dengan tulisan berwarna cokelat kayu.

“Bisa kita lihat keunikannya, di sini terlihat tidak ada unsur warna merah atau kuning seperti gapura-gapura kawasan pecinan pada umumnya. Itulah pembeda utama Gapura Chinatown Jakarta dengan gapura-gapura pada umumnya. Di sini terlihat ukiran naga dan unsur awan yang dominan pada gapura, melambangkan kemakmuran dan perlindungan dari Sang Maha Pencipta,” jelas Anies.

Di samping itu, Anies juga mengapresiasi Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) atas kolaborasi dalam merealisasikan proses pembangunan Gapura Chinatown Jakarta.

“Sebab, tanpa kolaborasi ini, tentu Jakarta akan terasa berat untuk menjadi kawasan yang menghadirkan kesetaraan. Selain itu juga, kami mengapresiasi peran Dinas Kebudayaan, sehingga kiranya akan semakin mengembangkan daya tarik kawasan pecinan sebagai salah satu objek wisata di Jakarta,” ungkap Anies.

Melalui pembangunan ini, lanjut Anies, tidak hanya akan menjadi nilai tambah tersendiri untuk semakin menarik wisatawan, tetapi juga sebagai pengingat dalam merawat nilai-nilai tradisi yang telah diwariskan kepada generasi sekarang.

Diketahui, mulanya bangunan gapura di kawasan ini ada sejak abad ke-18. Lalu, pada masa pendudukan Jepang, gapura yang asli dihancurkan. Akhirnya gapura tersebut kembali berdiri.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali