Lima Agenda Besar Nasional, Jokowi: Tidak Boleh Terhenti!

Gempita.co – Ada lima agenda besar nasional yang tidak boleh berhenti meskipun krisis dan konflik geopolitik masih menghantui dunia.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi ) dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR  dan DPD Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Adapun kelima agenda besar tersebut, yakni hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam harus terus dilakukan.

Salah satu contoh, yakni hilirisasi nikel yang telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs rupiah lebih stabil.

Menurut Presiden, Indonesia harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia.

Agenda kedua, selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus ditingkatkan.

Energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi.

“Saya optimistis kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional,” kata Presiden.

Untuk agenda ketiga, Presiden meminta perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat.
Kepala Negara menekankan bahwa pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marginal harus dijamin.

Ditegaskan pula bahwa hukum harus ditegakkan seadil-adilnya tanpa pandang bulu.

Agenda keempat mendukung agar UMKM segera naik kelas melalui digitalisasi ekonomi, apalagi ada terdapat dua decacorn dan sembilan unicorn yang telah lahir di Indonesia.

Oleh karena itu, Presiden mendorong pemberdayaan UMKM. Saat ini tercatat 19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024.

Agenda kelima yang ditekankan Presiden adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dijaga keberlanjutannya.

“IKN bukan hanya untuk para ASN, melainkan juga para inovator dan para wirausahawan. Bukan hanya berisi kantor-kantor pemerintah, melainkan juga motor penggerak ekonomi baru. Bukan kota biasa, melainkan kota rimba dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia,” kata Presiden seperti dilansir dari laman Antaranews.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali