Gempita.co – Sejumlah kapal dan helicopter dikerahkan TNI Angkatan Laut (AL) untuk mencari pesawat latih TNI AL yang jatuh di Selat Madura.
TNI AL mengerahkan tujuh KRI, satu Pesud CN235, dua helikopter, dua KAL, dua Tim Kopaska, dan dua Tim Penyelam. Kegiatan SAR dipimpin Pangkoarmada II dan Komandan Guspurla Koarmada II.
Pesawat G-36 Bonanza T-2503 yang hilang kontak tersebut merupakan pesawat latih yang juga sebagai pesawat transport jenis ringan. Secara desain tidak dilengkapi kursi lontar.
Pesawat ini diproduksi oleh Beech Aircraft Corporation of Wichita (Beechcraft) di Kansas, Amerika Serikat. G-36 merupakan pesawat bermesin tunggal dengan enam tempat duduk. Hingga saat ini, pesawat tersebut masih terus diproduksi oleh Beechraft.
Pesawat ini memiliki panjang 8,38 meter dengan tinggi 2,62 meter. Lebar sayapnya mencapai 10,21 meter dengan area sayap 16,82 meter persegi. Lebar interior pesawat mencapai 1,07 meter dengan tinggi 1,27 meter, sementara panjang interiornya berada di angka 3,84 meter.
Dikutip dari RRI.co.id, pesawat latih Beechcraft tipe Bonanza G-36 juga memiliki kabin yang lebih luas dari generasi sebelumnya. Memiliki enam tempat duduk yang terdiri dari dua kursi untuk pilot dan copilot, serta empat kursi untuk penumpang.
Pesawat G-36 Bonanza juga mampu mencapai kecepatan 322 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 1.704 km. Tak hanya itu, ia juga ditenagai dengan teknologi kokpit terintegrasi mutakhir, GARMIN G1000 Nxi. Teknologi panel autopilot GMC 707 miliknya juga diklaim bisa memudahkan pilot.
Lebih lanjut, sistem elektronik Garmin GI 275 membuat pilotnya bisa mempertahankan tampilan klasik dari instrumen pesawat tersebut. Namun, mereka juga bisa memperbaruinya ke tampilan modern dengan layar sentuh.
TNI AL sendiri mempunyai empat unit pesawat dengan jenis yang sama. Tercatat, Bonanza resmi memperkuat TNI AL saat kepemimpinan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi pada 2014. Serah terima pesawat ini dilakukan di Base Ops TNI AL Juanda, Surabaya.