Gempita.co-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkatkan literasi dan inklusi Pasar Modal di berbagai daerah dengan meresmikan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia di Universitas Tanjungpura dan Universitas Nahdlatul Ulama Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis.
OJK dalam kesempatan itu juga melakukan pencanangan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada 1.000 Guru bertempat di Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat, Kamis.
“Kegiatan ini menjadi gambaran sinergisitas, soliditas, dan kerja sama yang baik di antara seluruh pemangku kepentingan, khususnya OJK dan PT Bursa Efek Indonesia dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan juga civitas akademika di Provinsi Kalbar, untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam sambutannya.
Peresmian Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia di Universitas Tanjungpura ini menambah jumlah Galeri Investasi di Provinsi Kalimantan Barat menjadi 32 lokasi dari total 769 galeri di seluruh Indonesia.
Hadir juga dalam kegiatan dimaksud Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, Rektor Universitas Tanjungpura Garuda Wiko dan Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat Jasmin.
Friderica dalam sambutannya menyampaikan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat di Indonesia menunjukkan angka 49,68 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 85,10 persen, hal ini mengindikasikan ada sebagian masyarakat yang menggunakan produk jasa keuangan namun belum mengetahui dengan baik karakteristiknya.
“Kami menyambut baik inisiasi kegiatan peresmian Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia dan pencanangan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada 1.000 Guru di Kalimantan Barat ini dengan harapan dapat memberikan bekal kepada generasi ke depan untuk cerdas keuangan sehingga tidak terjerat dengan skema penipuan investasi ilegal maupun pinjol ilegal,” jelas Friderica.
Friderica berharap kegiatan ini tidak hanya jadi kegiatan seremonial saja, namun menjadi satu awal yang sangat baik untuk tenaga pendidik mendapatkan akses keuangan dan bertugas sebagai pendamping dan pendidik mahasiswa dan tentunya menyiapkan masa depan generasi Indonesia yang lebih baik.