Laporan Terkini Gempa Turki, Korban Tewas Tembus 28 Ribu

Gempita.co-Total sudah 28 ribu korban tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2).

Angka itu diketahui dari informasi yang dilansir dari CNN pada Minggu (12/2) pagi WIB. Jumlah data korban jiwa ini bertambah hanya dalam hitungan jam dan kini sudah menjadi 28.192 orang yang meninggal dunia.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut setidaknya 26 juta orang terdampak gempa di Turki dan Suriah. PBB memperingatkan ada sekitar 870 ribu orang memerlukan makanan hangat di seluruh Turki dan Suriah.

Di Suriah saja, hingga 5,3 juta orang mungkin kehilangan tempat tinggal.

Pada Sabtu (11/2), WHO meluncurkan bantuan kilat sebesar US$42,8 juta untuk mengatasi kebutuhan kesehatan yang mendesak dan begitu banyak diperlukan. Akibat gempa, puluhan rumah sakit rusak.

Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendarat di kota Aleppo dengan membawa peralatan medis darurat. Kota ini diguncang gempa pada Sabtu (11/2).

“Saya sedih melihat kondisi yang dihadapi para penyintas, cuaca beku dan akses yang sangat terbatas ke tempat berlindung, makanan, air, kehangatan, dan perawatan medis,” cuit Ghebreyesus via akun Twitternya.

Gempa di dunia negara membuat seluruh lapisan masyarakat bergerak. Badan bencana Turki mengatakan lebih dari 32 ribu orang dari organisasi Turki bekerja dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Selain itu, ada 8.294 penyelamat internasional.

Di Gaziantep, Turki, restoran bersama puluhan ribu sukarelawan berupaya membantu dan memberi makan warga.

“Kami ingin membantu. Rekan kerja kami berada dalam situasi yang buruk. Keluarga mereka menjadi korban dan rumah mereka hancur,” kata Burhan Cagdas, pemilik restoran Imam Cagdas, seperti dilaporkan AFP.

Restoran telah menyajikan hingga empat ribu makanan gratis sehari di luar ruangan sejak gempa terjadi.

Keajaiban demi keajaiban terjadi

Di balik pilu dan upaya untuk bertahan di tengah situasi sulit, ada saja kisah keajaiban terjadi. Tim penyelamat menarik bayi berusia dua bulan dan wanita dari reruntuhan pada Sabtu (11/2).

Bayi berusia dua bulan ditemukan hidup 128 jam setelah gempa. Kemudian Menekse Tabak, perempuan berusia 70 tahun, berhasil diselamatkan dari beton di kota selatan Kahramanmaras, Turki.

“Apakah dunia ada?” katanya saat ditarik disusul tepuk tangan dan tangisan sembari memuji Tuhan.

Tak hanya soal penyelamatan, penyeberangan perbatasan antara Armenia dan Turki akhirnya dibuka untuk pertama kali dalam 35 tahun pada Sabtu (11/2). Hal ini memungkinkan lima truk yang membawa makanan dan air bisa masuk ke wilayah terdampak gempa.

Sementara itu, Damaskus telah menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah terdampak gempa di luar kekuasaannya di provinsi Idlib. Diperkirakan konvoi berangkat pada Minggu tapi kemudian ditunda tanpa ada keterangan.

Minggu ini, sebanyak 57 pesawat bantuan telah mendarat di Suriah.

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali