Gempita.co-Seorang pemuda diduga salah satu anak pengurus pusat GP Ansor menjadi korban penganiayaan oleh pengemudi mobil Rubicon dan teman-temannya di daerah Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya telah menangkap pelaku. Namun, ia belum membeberkan identitas pelaku yang ditangkap itu.
“(Pelaku) sudah (ditangkap),” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Rabu (22/2).
Ade belum menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi kasus penganiayaan tersebut. Saat ini penyidik masih melakukan proses pendalaman.
“Masih didalami. Korban belum bisa dimintai keterangan,” ucap dia.
Sementara itu, dalam sebuah utas yang dibuat oleh akun Twitter @LenteraBangsaa_, disampaikan peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Senin (20/2) lalu.
Dalam utas itu dijelaskan peristiwa bermula saat korban berinisial D mendapat pesan WhatsApp dari mantan pacarnya untuk mengembalikan kartu pelajar.
Korban kemudian mengirimkan lokasi keberadaannya. Saat itu korban sedang berada di rumah teman. Setelahnya, sebuah mobil Jeep Rubicon yang berisi empat orang sudah menunggu di depan dan membawa korban ke sebuah gang kosong.
“Di situ korban dianiaya 2 orang pelaku yang saat ini berhasil ditangkap dan ditahan di Polsek Pesanggrahan Jaksel,” kata cuitan itu.
Akibat penganiayaan itu disebutkan korban mengalami luka serius di bagian muka sebelah kanan dan dilarikan ke RS Medika oleh ayah temannya. Hingga saat ini, korban disebut belum sadarkan diri.
“Korban atas nama David dan Pelaku utama bernama Mario Dandy Satriyo menggunakan kendaraan Rubicon B 120 DEN (plat aslinya B 2571 PBP). Pelaku utama merupakan lulusan Taruna Nusantara,” ucap cuitan itu.
Terpisah, Ketua GP Ansor DKI Jakarta M. Ainul Yaqin mengungkapkan korban berinisial D dalam peristiwa ini merupakan anak salah satu pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor, Jonathan Latumahina.
“Anaknya Sahabat Jonathan (Pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor),” ucap dia.
Sementara dari pihak pelaku, beredar kabar merupakan salah satu anak pejabat di Kementerian Keuangan.
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo merespons kabar dugaan tersebut.
Dia berkata mendukung penuh proses hukum dalam kasus penganiayaan ini dan mendoakan kesembuhan korban.
“Para sedulur Banser dan para pecinta kedamaian. Saya sungguh berempati & amat prihatin dg kejadian yg menimpa Mas David,” demikian kicau Yustinus di akun Twitternya.
Yustinus juga menyebut kasus ini sebagai kasus pribadi yang tidak ada kaitannya dengan institusi.
“Kami juga menghaturkan terima kasih utk berbagai informasi yg disampaikan. Tentu hal tersebut menjadi perhatian dan bahan pendalaman. Mengingat ini kasus pribadi, kami berupaya membedakan dg institusi. Komitmen Kemenkeu jelas, senantiasa menjaga integritas dan profesionalitas,” tulisnya.