Gempita.co-Empat orang diduga masih tertimbun longsoran tebing penahan tanah (TPT) rel kereta api di Kota Bogor, Jawa Barat.
Longsor yang terjadi pada Selasa (14/3) pukul 23.00 WIB menimpa lima rumah di RT07/RW04 Kampung Sirna Sari Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan proses evakuasi korban tengah berlangsung dengan mengerahkan banyak personel.
“Kita gabungan sejak malam. Proses evakuasi dilanjutkan sejak pukul 08.00 WIB tadi, sampai sekarang belum terlihat tanda. Semoga cepat ditemukan,” kata Theofilo di lokasi kejadian, Rabu (15/3) pagi.
Theofilo menerangkan kondisi lokasi yang berada di bawah rel kereta api dan berdekatan dengan Sungai Cisadane cukup rawan sehingga harus mengerahkan personel cukup banyak, agar proses evakuasi diharapkan lebih cepat.
Selain itu, kata dia, petugas kesulitan karena titik lokasi yang berada sekitar satu kilometer di gang sempit menurun dari kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR) menyebabkan alat berat tidak bisa masuk.
“Kita pakai cangkul dan alat-alat tradisional lain, karena tidak memungkinkan membawa alat berat masuk,” katanya.
Theofilo menyampaikan material puing dan balok beton tebing serta tanah yang berada di lokasi cukup berat sehingga petugas perlu bergantian dalam proses evakuasi korban.
Pantauan di lokasi, sekitar 50 petugas gabungan bersiaga di lokasi untuk bergantian membongkar timbunan longsor.
Mereka masih mencari empat korban yang masih belum ditemukan yakni Yuli (65), M Yusuf (8 bulan), Cucum (50) dan Azzam (5).
Longsor yang menimpa lima rumah di bawah rel kereta api jalur Stasiun Batutulis-Sukabumi itu menyebabkan 17 korban, 11 korban di antaranya selamat, dua orang tewas tidak lama dari kejadian longsor dan empat orang belum ditemukan.
“Kami akan berusaha keras menemukan korban yang belum ditemukan. Kami harap warga tidak banyak berdatangan, karena bahaya,” katanya.