Abu Janda Disebut Penyusup, KH As’ad Said Ali Minta PBNU Bersikap Tegas

Jakarta, Gempita.co – Wakil Ketua Umum PBNU KH. As’ad Said Ali periode 2010 – 2015 mengomentari sosok Permadi Arya atau Abu Janda yang menurutnya kerap mengenakan atribut Nahdlatul Ulama (NU), tetapi sering menimbulkan kegaduhan.

Terlebih lagi, belakangan ini Abu Janda dikecam berbagai pihak karena dituding menyebut Islam agama arogan dan melakukan rasisme terhadap Natalius Pigai.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kiai As’ad Said Ali menyarankan agar PBNU mengambil sikap tegas terhadap Abu Janda. Pasalnya, ia diduga sudah memanfaatkan nama besar NU, dan tidak lagi bisa dibiarkan karena bisa merusak keutuhan Ormas Islam terbesar di Indonesia ini.

“Sebagai warga Nahdliyin, saya menyarankan sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda. Dia memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi, jangan dibiarkan karena akan merusak keutuhan NU,” ujar Kiai As’ad Said Ali dilansir Gempita.co dari laman resmi NU, nu.or.id, Minggu (31/1/2021).

Ia menuturkan, sebelumnya sempat bertanya kepada pimpinan GP Ansor soal Abu Janda. Dia bertanya seusai mendapati Abu Janda selalu berbicara ngawur tentang NU.

Melihat hal itu, Kiai As’ad Said Ali bahkan menyebut Abu Janda adalah seorang penyusup di tubuh NU atau Ansor.

“Kesimpulan saya dia penyusup ke dalam Ansor atau NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Ansor atau Banser,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kiai As’ad Said Ali menduga Abu Janda bisa diterima karena adanya rekomendasi seorang tokoh NU. Tokoh tersebut kata dia pasti mempertimbangkan prasangka baik sehingga tidak mengecek backgroud Abu Janda.

Sudah Ditegur Pimpinan Banser

Selain itu, Kiai As’ad Said Ali menyatakan bahwa pimpinan Banser sudah menegur Abu Janda untuk tidak lagi berbicara perihal NU maupun Ansor. Namun, persoalannya adalah Abu Janda pernah memakai atribut Banser sehingga banyak orang menganggap dia bagian dari NU.

“Padahal fikrah dan akhlaknya bukan pengikut Aswaja (Ahlusssunah wal Jamaah),” ucapnya.

Kerusakan provokasi, sambungnya, yang ditimbulkan akibat Abu Janda di lingkungan NU cukup besar. Ia menyebut beberapa pondok pesantren merasa terusik.

Bahkan, tidak sedikit pula yang kemudian menjauhi struktur NU karena pernyataan Abu Janda sering bertolak belakang dengan fikrah An-Nahdliyah.

“Saya mensinyalir ada Abu Janda- Abu Janda lain yang berpura-pura membela NU melalui media sosial tetapi sesungguhnya musang berbulu domba,” kata Kiai As’ad Said Ali.

Sumber: nu.or.id

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali