Ada Tanggal Mainnya, Napoleon Bilang Dibuka Semuanya Nanti !

Irjen Napoleon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo memakai rompi tahanan. Foto: Dok. Istimewa

Jakarta, Gempita.co – Mengenakan rompi tahanan mantan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Pol Napoleon Bonaparte meninggalkan Kejari Jakarta Selatan, Jumat (16/10).

Namun dikesempatan tersebut, Napoleon sempat melontarkan gertakan atas kasus yang menimpanya. “Akan waktunya. Ada tanggal mainnya,” kata Napoleon sambil berjalan ke mobil tahanan. “Kita buka semuanya nanti ya,” ujarnya kepada wartawan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Berkas perkara penghapusan red notice Djoko Tjadra dinyatakan lengkap. Keempat tersangka kemudian dilimpahkan ke kejaksaan. Tampak ketiga tersangka tanpa Djoko Tjandra, dihadirkan. Meski mengenakan rompi tahanan tetapi tangan mereka tidak terborgol.

Bahkan, Napoleon sempat mengacungkan jempolnya saat meninggalkan Kejari Jakarta Selatan. Bersama Prasetijo mereka kemudian dibawa rutan di Gedung Bareskrim Polri.

Tiba di Bareskrim, keduanya sudah lepas rompi tahanan. Mereka turun dari mobil tahanan mengenakan baju dinas kepolisian. Bedanya, dua bintang di pundak Napoleon sudah dicopot begitu pula satu bintang di baju Prasetijo sudah dilepas.

Napeloen dan Prasetijo mungkin sudah tak pedulikan pangkat. Di depan mata adalah proses hukum atas dakwaan penerimaan suap yang akan mereka hadapi di persidangan. Terutama soal uang haram yang ditudingkan dalam jumlah jumbo.

Djoko Tjandra rela merogoh kantong tebalnya agar namanya bisa lenyap dalam daftar cekal interpol. Buktinya, ia memang bisa melenggang ke Jakarta pada Juni 2020. Terpidana yang menjadi buron sejak 2009 itu kemudian mengurus KTP, Paspor, dan mendaftarkan gugatan praperadilan di Jakarta Selatan.

Napoleon dijanjikan Rp 7 miliar sebagaimana diungkapkan kuasa hukum Mabes Polri saat praperadilan yang diajukan lulusan Akpol 1988 itu. Sedangkan Prasetijo menerima sejumlah saham dari unit usaha taipan Djoko Tjandra. Dalam kasus yang lain, yaitu surat jalan palsu, Prasetijo diberitakan mendapat Rp 296 juta.

Uang miliaran yang diterima Napoleon, disebutkan digotong Tommy Sumardi dalam tas. Saat itu, Tommy ditemani Prasetijo menghadap Napoleon. Rekaman CCTV menunjukkan Tommy pulang meninggalkan tas besarnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali