Gempita.co – Penahanan mantan Presiden Jacob Zuma berbuntut kerusuhan di Afrika Selatan.
Sedikitnya 72 orang dilaporkan tewas hingga Selasa malam, 13 Juli. Dari total tersebut, 10 orang tewas dalam aksi penjarahan di pusat perbelanjaan kota Soweto.
Kantor berita BBC sempat merekam kejadian mengenaskan saat seorang bayi dilemparkan dari sebuah bangunan di Durban yang terbakar, setelah deretan pertokoan di bawahnya dijarah massa.
Militer setempat kini telah dikerahkan untuk membantu kepolisian yang sudah kewalahan menangani kerusuhan sejak pekan kemarin.
Kepolisian mengaku telah mengidentifikasi 12 tersangka provokator kerusuhan.
Sementara total mereka yang ditangkap sejauh ini telah mencapai 1.234 orang.
Presiden Cyril Ramaphosa menyebut bentrokan ini sebagai aksi kekerasan terburuk di Afrika Selatan sejak era 1990-an.
Dalam kerusuhan, berbagai toko dijarah dan dibakar, jalan raya diblokade, sejumlah bangunan dan kendaraan dirusak, dan sebagainya.
Jajaran Menteri Kabinet Ramaphosa mengingatkan jika penjarahan ini berlanjut, maka beberapa area berisiko kehabisan bahan pokok di tengah pandemi Covid-19.
Namun sejauh ini pemerintah belum berniat mendeklarasikan status darurat.
Lebih dari 200 pertokoan di Afsel dijarah pada Senin petang. Deretan toko di Soweto, kampung halaman Nelson Mandela, bahkan dijarah sepenuhnya hingga tak ada yang tersisa. Deretan mesin ATM dibobol, restoran dirusak, toko minuman keras dan baju juga dijarah sepenuhnya.
Sumber: Asiatoday