Ajang Pembuktian Romelu Lukaku, Laga Panas Chelsea Kontra ManCity

Gempita.co-Chelsea kini sudah siap bersaing merebutkan titel Premier League yang terakhir diraih pada 2017 ketika tim masih dilatih Antonio Conte. Kehadiran Romelu Lukaku melengkapi kepingan puzzle dalam skuad The Blues.

Manuver transfer Chelsea dalam dua musim terakhir memperlihatkan persiapan rencana yang matang. Musim lalu mereka jor-joran belanja pemain hingga menjadi sorotan di tengah pandemi virus corona.

Kai Havertz, Timo Werner, Hakim Ziyech, Thiago Silva, Ben Chilwell, dan Edouard Mendy memperkuat skuad yang ada dan sedianya sudah bagus. Di tengah berjalannya musim Frank Lampard dipecat dan digantikan dengan Thomas Tuchel.

Pergantian yang tepat karena Chelsea pada akhir musim memenangi Liga Champions yang dilanjutkan titel Piala Super Eropa. Setelah aktif di bursa transfer musim panas 2020, Chelsea sedikit pasif pada 2021 dan lebih cermat merekrut pemain.

Datanglah Marcus Bettinelli yang diplot jadi kiper ketiga pengganti Willy Caballero, kemudian diikuti transfer sebesar 115 juta euro untuk memulangkan Romelu Lukaku ke Stamford Bridge dari Inter Milan.

“Saya senang dan bersyukur bisa kembali ke klub yang luar biasa ini. Ini merupakan perjalanan panjang bagi saya,” tutur Lukaku dikutip dari laman resmi Chelsea.

“Saya datang ke sini sebagai seorang pemuda yang harus banyak belajar. Sekarang saya kembali dengan banyak pengalaman dan lebih dewasa,” tegas dia.

Datang kembali ke Chelsea pada usia 28 tahun usai memenangi Scudetto dengan Inter Milan membuat Lukaku lebih spesial, ketimbang dirinya kala masih membela Chelsea di periode pertama pada 2011-2014.

Berbekal pengalaman dan peningkatan kualitas bermain Lukaku akan membuat Chelsea semakin kuat. Terlebih ada motivasi khusus untuk Lukaku membungkam haters, mereka yang mengkritik sang penyerang khususnya ketika membela Manchester United.

Itulah yang membuat Rio Ferdinand, legenda MU dan pandit sepak bola khawatir akan comeback Lukaku ke Premier League.

“Saya telah berbicara dengannya baru-baru ini dan dia (Lukaku) lapar (kesuksesan). Dia belum mengkonfirmasi kepada saya bahwa dia menandatangani kontrak dengan Chelsea tetapi dia baru saja mengatakan musim ini, dia lapar,” tutur Ferdinand.

“Saya hanya berpikir pemain ini, banyak kehebatan datang dengan memiliki bahan bakar dan yang saya maksud dengan itu adalah memiliki keraguan dan ingin membuktikan bahwa mereka (haters) salah.”

“Dia punya seluruh stadion penuh di Manchester United yang meragukannya, semua basis penggemar di Old Trafford meragukannya. Banyak orang tidak terlalu puas ketika dia pergi.”

“Dia akan duduk di sana dan melihat di buku harian untuk melihat kapan pertandingan Old Trafford itu dan dia ingin meluapkannya. Romelu Lukaku menjamin Anda 20 gol, minimal. Dia menjamin itu. Dia mencetak gol di mana pun dia berada.”

Lukaku – tentu saja – membantah dirinya butuh pembuktian bahwa ia bukan striker gagal di Premier League, serta pembuktian kepada haters.

“Saya tidak perlu membuktikan apapun kepada siapa pun. Satu-satunya hal yang memotivasi saya adalah diri saya sendiri. Saya seorang motivator diri dan selalu begitu. Saya pemain Chelsea dan senang berada di sini sekarang,” tegas Lukaku.

Top skorer sepanjang masa Premier League, Alan Shearer setuju jika melihat kehadiran Lukaku sebagai penyempurna kepingan puzzle dalam skuad arahan Thomas Tuchel.

“Chelsea memiliki segalanya selain pencetak gol musim lalu dan terlalu sering mereka menciptakan peluang dan tidak memasukkan bola ke belakang gawang,” tulis Shearer di kolomnya untuk BBC Sport.

“Lukaku mengubah itu karena kami tahu dia akan mencetak gol. Dia menjamin banyak dari mereka sebenarnya, itulah sebabnya mereka berusaha keras untuk mendapatkannya dan bersedia menghabiskan begitu banyak untuk membawanya kembali ke Stamford Bridge.”

“Dia akan menjadi rekrutan besar bagi mereka. Begini, dia bisa menjadi pembeda antara mereka menjadi juara atau tidak. Itulah pentingnya dia.”

“Kita berbicara tentang salah satu striker terbaik di dunia – itulah betapa bagusnya Lukaku. Pada usia 28 tahun, dia berada di puncaknya dan saya pikir dia telah meningkat pesat sejak dia meninggalkan Manchester United ke Inter Milan pada 2019 karena pengalaman yang dia miliki di Serie A.”

Romelu Lukaku di timnas Belgia

“Dia adalah pemain serba lebih baik sekarang, ditambah dia lapar dan punya sesuatu untuk dibuktikan di Chelsea setelah dia diizinkan pergi ketika dia masih muda.”

“Lukaku tiba di klub yang memiliki segalanya untuk memenangkan gelar, meski pun ada beberapa pihak yang akan mengatakan sesuatu tentang itu.”

Toh Shearer tak sepenuhnya salah. Tuchel, sebelum Lukaku diresmikan Chelsea, memang mengakui secara terang-terangan butuh penyerang dengan tipe bermain sepertinya.

“Romelu adalah salah satu dari pemain seperti (Erling) Haaland di Dortmund, (Robert) Lewandowski di Bayern Munchen, Harry Kane di Tottenham, yang merupakan no 9 sejati yang suka mencetak gol dan memiliki kehadiran di dalam kotak. Itu bukan rahasia. Kalimat itu mudah diulang untuk pelatih mana pun di dunia,” tutur Tuchel.

“Dia adalah tipe profil yang kami cari, dan jika memungkinkan untuk meyakinkan agen dan klub, kami akan melakukan yang terbaik.”

Chelsea memiliki kualitas dari belakang hingga ke lini serang musim lalu, tetapi ada satu yang kurang dari mereka: striker dengan penyelesaian akhir bagus. Timo Werner bukan jawaban, sementara Olivier Giroud dan Tammy Abraham jarang main (pada akhirnya mereka pindah).

Musim lalu di Premier League Chelsea mencetak 25 gol dari 19 laga (ada dalam 10 besar catatan terbaik di liga selama periode itu). Sebagai perbandingan, tiga tim yang mendampingi Chelsea di empat besar punya catatan yang lebih baik.

Manchester City 47 gol, Manchester United 37 gol, dan Liverpool 31 gol. Parahnya lagi Chelsea tidaklah bagus kala dihadapkan pada situasi peluang besar, saat tim diharapkan bisa mencetak gol tapi yang terjadi justru sebaliknya.

Padahal Chelsea punya 49 peluang besar musim lalu, ketiga terbanyak di belakang Liverpool (57) dan Man City (51). Tapi Chelsea hanya dapat mencetak 17 gol darinya (melewatkan 32 peluang berbuah gol). Itu dibawa Liverpool (40 peluang besar mencetak gol).

Konversi peluang besar Chelsea di bawah 34,69 persen dan menempatkan mereka di papan bawah urutan tersebut. Werner jadi yang terparah karena melewatkan sembilan dari 11 kans besar mencetak gol dengan nilai rata-rata konversi sebanyak 18,18 persen.

Ruang itulah yang coba digantikan Lukaku. Penyerang besar asal Belgia musim lalu di Serie A efisien mencetak gol di peluang besar (20 gol dari 39 peluang). Rata-rata konversi golnya 51,18 persen dan hanya Cristiano Ronaldo yang berada di atasnya (23 gol).

Tak ayal Lukaku akan melengkapi kebutuhan Tuchel akan sosok top skorer handal. Chelsea bisa merebut tahta Premier League dari Man City, tetapi kans itu bisa berubah kembali jika di detik-detik terakhir transfer City merekrut Harry Kane.

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali